SURABAYAONLINE.CO,Malang (Jatim) – Program kerja bakti rutin Pemkot Malang setiap rabu dan jumat kali ini menyasar daerah kecamatan Sukun tepatnya di kelurahan Tanjungrejo dalam kerja bakti tersebut walikota membawa lengkap seluruh pembantu-pembantunya dari berbagai dinas untuk melihat kondisi drainase jalan 5 titik yang rawan banjir.
Dari berbagai kegiatan ada hal yang cukup menjadi perhatian dan kepanikan para pedagang saat salah satu petugas memeriksa dan berinteraksi dengan pedagang,wajah mereka tampak bingung dan takut saat petugas mengambil beberapa barang miliknya seperti meja yang tidak terpakai yang dia taruh di samping atas kios milik pedagang lain yang bersebelahan dengan lapak dagangnya pada hal jam 08.00 wib itu pasar tengah ramai pengunjung(17/02/2020)
Menurut salah satu pedagang sayur mayur bernama Mala (25 tahun)menjelaskan bahwa dia tidak tau mereka petugas dari mana dan punya alasan apa tiba-tiba mendatangi dan menyapu serta menurunkan beberapa barang milik pedagang yang disimpan di atas kios padahal saat itu pedagang sedang sibuk melayani pembeli.
Menurutnya kehadiran petugas ini justru membuat pedagang panik,cemas dan takut karena mereka secara tiba-tiba melakukan tindakan tersebut bahkan dia sendiri sempat meninggalkan kios atau bedak dagangannya untuk menghindari petugas tersebut,begini ungkapnya dalam bahasa Jawa “tak tinggal ae mbak babah wes tambah binggung ditakoni sampek langganan ku akeh balik polae binggung onok opo? Kok rame-rame nang kene sampek koyok ngamuk-ngamuk ngono wonge yo wedi kabeh ta mbak sing dodol (tak tinggal pergi aja mbak tambah binggung petugasnya nanya dan memberi penjelasan dengan marah-marah gitu,pelanggan saya banyak yang balik karena mereka binggung ada apa ramai-ramai didepan kios saya dan melihat orang marah-marah ) terangnya.
Saat wawancara dengan Walikota Malang Sutiaji terkait kegiatan ini dia mengatakan bahwa ini kegiatan rutin Pemkot untuk turun langsung kelapangan bersama dinas untuk mengecek kondisi drainase yang buntu dan bermasalah hingga bisa mengurangi resiko banjir.
Lebih jauh saat kami bertanya dan meminta pendapat tentang keluhan pedagang karena insiden yang dilakukan anak buahnya dia menyatakan “saya tidak melihat langsung kejadiannya jadi ngak tahu petugas dari mana yang dimaksud dan apa yang sudah dia lakukan didalam pasar” katanya.
Sementara camat Sukun I Ketut Widi E Wirawan,memberi apresiasi terhadap kegiatan ini rutin pemkot ini ada 5 titik yang menjadi sasaran yang rawan menimbulkan banjir “yang pertama saya ingin menyampaikan terimakasih pada walikota bersama kepala-kepala dinas yang ikut langsung turun kerja bakti diwilayah kecamatan Sukun.
Giat dilaksanakan sejak jam 07.00 wib sampai siang hari ini tadi memang banyak ditemui drainase yang penuh sedimen tanah dan sampah apalagi saat ini dikawasan pasar.
Sebenarnya semua kembali pada kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan apalagi kedalam saluran pembuangan air maka diharapkan dari giat ini bisa memberi contoh serta pengetahuan pada masyarakat kalau lingkungan bersih tentu bisa mengurangi dampak banjir dan satu hal lagi adalah mengefektifkan sosialisasi pada masyarakat tentang potensi ekonomi dari sampah karena sebenarnya bank sampah itu menerima semua jenis sampah bahkan kresek plastik yang banyak digunakan oleh masyarakat.
Nanti coba kami akan melihat anggaran yang ada untuk bisa membuat sosialisasi maupun event terkait produk dari daur ulang sampah” paparnya(Hermin/Red)