SURABAYAONLINE.CO-Malang (Jatim) – Masalah air mati yang sampai hari ini belum terselesaikan tak urung semakin membuat kritik melalui berbagai media sosial semakin genjar menyerang dirut PDAM kota Malang M.Nor Muhlas dari perkembangan informasi terakhir bahwa PDAM kota Malang telah menerima bantuan dari pemerintah pusat untuk pergantian pipa yang bermasalah.
Namun walaupun angin segar telah berhembus ratusan kritik masih beredar luas karena air belum lagi bisa dinikmati para pelanggan berdampak sebagai mana mestinya.
Melalui pesan WA (18/01/2020) Dirut PDAM kota Malang memberi klarifikasi kepada awak media sebagai berikut
“Umpama yang pecah bukan pipa transmisi ukuran 500 simpar ke burtas mungkin pelayanan masih mudah diatasi,masalahnya kalau pipa tersebut yang pecah, maka yang terdampak adalah perumahan yang secara topografi di elevasi tinggi dan hanya bisa dilayani air dari simpar sehingga tidak bisa dialiri dari sumber Mendit karena airnya harus naik.
Total air baku kita 1500 liter/ detik dan 140 liter/ detiknya yg melewati pipa yg pecah sekarang secara matematika jumlah air bakunya tinggal 1360 lt/ detik karuan saja ketika airnya di taping ke area terdampak maka akan berpengaruh juga terhadap layanan zona lainnya sementara satu-satunya solusi harus ganti pipa transmisi tsb dengan level yang sesuai,celakanya itu butuh waktu ngak bisa cepat karena ada mekanisme administrasi dan pengerjaan proyek maka yang bisa kita lakukan untuk sementara ini adalah dengannl droping air tangki, penyediaan terminal air, revitalisasi sumur pompa yang tidak aktif dan rekayasa jaringan air, sambil menunggu penggantian pipa,kami mencoba menyambung kembali pipa pecah tersebut dengan kita tambahkan asesoris pendukung untuk meminimalisir tekanan dengan harapan bila sampai tidak pecah dalam kurun waktu 1 bulan atau lebih hingga proses pemasang pipa baru dilaksanakan hingga rampung, mungkin persoalan layanan sementara akan teratasi.
Hasil ke PUPR kemarin untuk jangka pendek kita akan dot bantuan 1 pompa kapasitas 10 lt/ detik, 2 pengeboran , 25 mobil tangki dan 100 terminal air, jangka panjangnya akan segera dibangun kembali jaringan pipa transmisi ukuran 500 insya Allah setelah itu kita akan terjamin dari krisis layanan air minum.
Kami juga ajukan ada pertimbangan sebagai peristiwa kahar atau force majeur hingga bisa dipercepat realisasinya”terangnya(Hermin/Red)