SURABAYAONLINE.CO-Pada kesempatan kali ini, saya bersama rekan-rekan magang SMKN 12 berkunjung ke BNN Provinsi Jatim yang terletak di Jl. Sukomanunggal no 55-56 Kota SBY, Jawa timur 60188.
Di sini kami berkesempatan untuk melihat bagaimana cara anjing pelacak menemukan narkotika, mulai dari sabu sampai ganja. Kali ini saya ditemani Bapak Satriyono, dan anggota K9 yaitu Bagus, Dendi, Heri, dan Fajar. K9 ini berasal dari bahasa Yunani yaitu “kinine” yang berarti hewan bertaring. K9 ini merupakan pawang dari anjing atau pelatih anjing.
Anjing yang memiliki nama Pongki dan Roni ini di uji mencari sabu yang ada di salah satu peti yang sudah dibawa oleh anggota K9. Tidak hanya di peti biasa dan hanya sabu, namun Roni juga dapat menemukan narkotika jenis lainnya. Yaitu ganja, ganja ini disimpan di salah satu panel AC di dalam mobil.
Bagus salah satu anggota K9 mengatakan bahwa “Jenis anjing yang digunakan untuk melacak ini yaitu, Doberman Pinscher, Bullmastiff, dan Belgian malinois. Karena jenis anjing ini memiliki kemampuan yang lebih agresif daripada anjing yang lainnya.”
Dendi juga mengatakan bahwa “Pada saat ini lebih mengandalkan anjing pelacak dikarenakan untuk mempermudahkan dan mempercepat untuk menemukan narkoba tersebut. Anjing pelacak ini sendiri sudah dilatih dari umur 6 bulan.
Selama dilatih tersebut anjing pelacak ini lebih sering diperkenalkan dengan berbagai jenis narkoba. Makanan anjing ini juga bernama Royal K9 dan puding sebagai tambahan saja karena makanan anjing pelacak sudah dianjurkan oleh BNN.”
Harapan Dendi selalu anggota K9 prov Jatim yaitu “Jauhi narkoba karena salah satu perusak generasi penerus bangsa.”(*)