SURABAYAONLINE.CO- Banjir bandang yang terjadi di lereng Gunung Kawi Kabupaten Blitar masih menyisakan potongan kayu-kayu besar. Potongan kayu-kayu itu berserakan di sepanjang aliran sungai di Dusun Barurejo, Desa Krisik Kecamatan Gandusari.
Petugas gabungan dan masyarakat desa bahu membahu membersihkan kayu-kayu itu agar tidak menyumbat aliran air, jika hujan kembali mengguyur kawasan itu. Sementara 85 keluarga yang dikabarkan terisolir, masih bisa mendapatkan akses keluar masuk meski harus menempuh jalur lain yang agak jauh.
BPBD Kabupaten Blitar menambahkan, banjir itu memutuskan tiga jembatan semi permanen. Sedangkan dua jembatan permanen sudah bisa dilewati setelah dibersihkan dari material batu, lumpur dan potongan kayu. Jembatan inilah yang menjadi akses warga untuk menyetorkan susu hasil perahan sapi ternak mereka ke Koperasi Susu di Semen.
“Hari ini laporan yang masuk ada 14 ekor ternak babi yang ikut hanyut. Sedangkan sawah yang terendam sekitar 8 hektare. Kerugian material sampai saat ini estimasnya sekitar Rp 200 juta,”
Dampak banjir bandang juga mengakibat warga 3 dusun yaitu Dusun Sukorejo, Dusun Barurejo dan Dusun Tritomoyo kesulitan air bersih. Ini karena saluran pipa air bersih yang menuju tandon dusun pemukiman putus diterjang derasnya aliran air. Kepala Desa Krisik, Hari Budi Setiawan
“Yang di Dusun Tirtomoyo saja ada sekitar 60 KK kesulitan mendapatkan air bersih. Untuk memperbaiki dan membenahi saluran airnya, kami fokuskan APBDes kesini,” pungkasnya.(*)