SURABAYAONLINE.CO, GRESIK – Kasus pemotongan gaji pegawai Negeri Sipil (PNS) dilingkungan Dinas Kesehatan Pemkab Gresik, yang besarannya antara Rp 150 ribu – Rp 200 ribu, kini lenyap tak berbekas.
Kasus yang meresahkan PNS Dinas Kesehatan Gresik itu sempat viral di media sosial. Bahkan sebelum raib, kasus ini sempat dijadikan materi hearing gabungan Komisi I dan IV DPRD Gresik.
Raibnya kasus yang diduga melibatkan pejabat di lingkungan dinas kesehatan tersebut, kini kembali menjadi sorotan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Lembaga Pemantau Birokrasi (LPB), serta LSM Informasi Dari Rakyat (IDR).
Novan, Ketua LPB mengaku heran dengan raibnya kasus yang pertamakali diungkapnya itu. Bahkan pihaknya samasekali tidak mendapat pemberitahuan apapun, setelah kasus temuannya itu dihearing dua komisi sekaligus di DPRD.
“Kami juga mempertanyakan, sebenarnya ada apa” ujar Novan kepada wartawan.
Sementara Choirul Anam, Ketua LSM IDR menduga, kasus ini menguap akibat ada deal-deal politik. Padahal pemotongan gaji PNS dengan alasan apapun, tidak bisa dihentikan tanpa ada proses hukum. Sebab selain termasuk tindak pidana korupsi, kasus ini tergolong serius karena sudah menjadi perhatian publik.
“Jika penegak hukum dan pelaku politik tidak jujur dan berprilaku negatif, maka mereka hanya akan memproses kasus-kasus yang tidak menguntungkan mereka,” jelasnya.
Meski IDR tidak mengawal dari awal kasus ini, Choirul Anam menyatakan, secara kelembagaan IDR bakal melakukan investigasi siapa yang bermain dalam kasus pemotongan gaji PNS ini.
Seperti diketahui, LSM LPB menerima pesan melalui WhatSapp dari seorang pegawai Dinas Kesehatan Gresik terkait adanya pemotongan gaji yang besarannya antara Rp 150 ribu hingga Rp 200 ribu per pegawai.
Bunyi pesan di WhatSapp itu menyebutkan “Selamat pagi pak, mohon dibantu kawan2 pegawai Puskesmas. Mulai bulan ini (Oktober), ada potongan antara 150 ribu – 200 ribu hampir seluruh PNS. Hal ini terbukti dari print out buku rekening, dibandingkan dengan bulan lalu sampai hari ini tanggal Oktober 2019. Belum ada kejelasan apakah ada kesalahan transaksi, ataupun kurang baik dari bendahara gaji maupun dari kepala dinas. Banyak kawan kawan tidak berani menanyakan langsung karena kepala dinas yang baru ini sangat arogan, dan orang dekatnya Bupati”.
Kepala Dinas Kesehatan Pemkab Gresik, dr Saifudin Gozali saat dikonfirmasi mengaku tengah menderita flu. “Saya flu berat,” jawabnya saat dihubungi wartawan melalui WhatSapp. (san)