SURABAYAONLINE.CO- Ada penemuan mengejutkan saat ekskavasi tahap ketiga di Situs Pendem di Kecamatan Junrejo, Kota Batu. Susunan bata yang ditemukan diduga pondasi sebuah candi abad KE-10. Temuan ini juga memberi petunjuk bahwa era Mataram Kuno ada terlebih dahulu dibanding temuan Songoriti.
Keyakinan itu diperkuat dengan adanya sumur yang terletak tepat di tengah area situs. Arkeolog Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur Wicaksono Dwi Nugroho menuturkan, ekskavasi tahap ketiga ini menggali area seluas 10 x 8 meter.
Dari luas galian itu, lanjut dia, berhasil menampakkan profil pondasi bangunan bata berukuran 7,5 x 7,5 meter yang tersusun dari 6 lapis bata. Dimensi bata penyusun berukuran panjang 35-36 cm, lebar 25-26 cm, dan tebal 9-10 cm.
Bentuk bangunan memiliki arah orientasi 103 derajat dari arah utara kompas. Pada bagian tengah bangunan ditemukan konsentrasi tumpukan bongkahan batu-batu andesit yang kemudian menyulitkan proses ekskavasi.
“Namun ketika batu-batu tersebut diangkat pada kedalaman satu meter dari permukaan tanah ditemukan lubang sumur berbentuk bujur sangkar berukuran 2,1 x 2,1 meter. Adanya sumur ini memperkuat bahwa susunan bata kuno yang ditemukan awal adalah pondasi sebuah candi,” kata Wicaksono saat dihubungi detikcom, Senin (17/2/2020).
Ia menambahkan, batu-batu andesit telah menutup lubang sumur membuat penggalian hanya bisa dilakukan sampai kedalaman 1,20 meter saja. Sementara lubang sumur diduga masih lebih dalam karena tatanan bata masih terus berlanjut ke dalam.
“Sumuran biasanya berada tepat di bawah candi. Lokasi persis di tengah yang bagian lubangnya lurus atau segaris dengan lubang atap candi. Hal ini sebagai simbol menghubungkan energi dalam tanah dengan khayangan (langit) melalui lubang di bagian atap candi,” imbuhnya.
Berdasarkan temuan-temuan selama proses ekskavasi. Tim BPCB menduga kuat jika situs Pendem merupakan bangunan candi sebagai tempat peribadatan di abad 10.
Menurut Wicaksono, temuan ini merupakan fakta baru dalam mengungkap sejarah masa lampau di wilayah Kota Batu. Sejumlah catatan telah dipelajari sehingga meyakinkan sebuah candi pernah berdiri di atas situs tersebut.
“Pertanyaannya pada masa apa candi berdiri? Jika merujuk pada sejumlah catatan, maka candi dibuat pada masa Raja Dyah Wawa atau mertua dari Pu Sindok yang memimpin Mataram Kuno di Abad 10,” tuturnya.
Hasil ekskavasi ini, kata dia, akan disampaikan kepada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Pemkot Batu untuk merencanakan pelestarian dan pemanfaatan situs ke depannya. Termasuk menjadi bahan penelitian baru mengungkap jejak Mataram Kuno di wilayah Kota Batu.
“Karena kita sementara ini hanya mengenal Songgoriti sebagai jejak Mataram Kuno yang ada di wilayah Kota Batu. Ternyata ada yang baru dan lebih lama atau lebih dahulu sebelum Pu Sindok datang yakni Situs Pendem ini,” pungkasnya.(detik)