SURABAYAONLINE.CO, GRESIK – Petrokimia Gresik bakal lebih serius dalam menggarap pasar florikultura , dalam mewujudkan asa solusi agroindustri untuk pertanian berkelanjutan.
Direktur Utama Petrokimia Gresik, Rahmad Pribadi mengatakan, pupuk khusus florikultura merupakan pasar potensial yang belum tergarap maksimal oleh Petrokimia Gresik maupun produsen pupuk lainnya.
Terbukti dari hasil blusukan ke beberapa tempat, termasuk ke Kabupaten Tegal Jawa Tengah yang dikenal sebagai sentra budidaya melati, menunjukkan jika pasar florikultura sebenarnya sangat potensial untuk penetrasi produk komersial Petrokimia Gresik.
“Budidaya melati adalah pasar yang tidak sensitif terhadap harga. Mereka lebih mengharapkan hasil yang maksimum, cocok untuk pasar premium. Petrokimia Gresik memiliki potensi untuk mengisi pasar budidaya melati ini,” ujar Rahmad Priibadi usai mengunjungi sentra budidaya melati Kecamatan Kramat Kabupaten Tegal Jawa Tengah.
Di Kecamatan Kramat total ada 200 hektare lahan yang menjadi budidaya melati, dan 100 ha diantaranya berada di Desa Maribaya yang mampu menghasilan melati rata-rata 3 ton/ha.
Sedangkan potensi panen puncak terjadi pada bulan November-Desember atau pada peralihan musim dari kemarau ke hujan, panennya mampu menembus 5 ton/ha.
Dalam budidaya, petani memupuk tanaman dua minggu sekali, menggunakan formula pemupukan Urea, Phonska, SP-36 dan pupuk organik. (san)