SURABAYAONLINE.CO,Malang (Jatim) – Penanganan covid-19 oleh pemkot kota Malang yang berjalan lambat dan tidak komprehensif sampai di tingkat lingkungan masyarakat paling bawah yakni di wilayah kampung atau RW tidak membuat warganya berpangku tangan.
Berangkat dari rasa saling peduli antar sesama maka salah satu wilayah RW 1 di kawasan jalan Musi,kelurahan Bunulrejo kecamatan Blimbing kota Malang menerima pembagian HS (Hand Sanitizer) dari sekolah farmasi yang berada di jalan Barito kota Malang,HS ini merupakan hasil produksi sendiri dari sekolah tersebut dan di bagikan secara gratis kepada 350 warga sekitar.
Lilik Lusiana
Menurut ketua RW 1 Lilik Lusiana dalam wawancaranya melalui sambungan telepon bersama awak media (21/3/2020) menjelaskan, “Pembagian HS ini di inisiasi warga yang kebetulan yang sebagai bagian dari sekolah farmasi tersebut,HS yang di bagikan gratis ini merupakan bentuk kepedulian kepada warga sebagai kawasan terdekat dengan sekolah.
Ada sekitar 350 botol HS yang di bagikan kepada seluruh warga dan langkah ini sangat membantu kami dalam menghadapi situasi saat ini karena memang merupakan kebutuhan yang cukup vital bagi warga untuk antisipasi terhindar dari virus yang saat ini mengkhawatirkan.
Soal pertanyaan kemudian sebagai aparat lingkungan atau ketua RW apa telah menerima instruksi atau koordinasi dari pemkot melalui kecamatan atau kelurahan?
Sampai saat ini kami hanya menerima himbauan melalui WA dari kelurahan untuk tidak melakukan kegiatan yang mengumpulkan banyak orang selebihnya tidak ada tindakan lain lagi.
Kalau di tanya soal apa ada langkah dari pemerintah kota melakukan penyemprotan desinfektan di lingkungan warga atau tindakan antisipatif lainnya,ini tidak ada sama sekali. yang bisa kami lakukan selama ini ya memberikan himbauan yang berdasar dari informasi medsos untuk tidak berkumpul dan sebisa mungkin lebih banyak berjemur tapi soal efektiftas hasilnya kami tidak tahu apa langkah ini benar-benar efektif atau tidak.
Harapan kami sebagai warga kota Malang adalah adanya informasi yang jelas tentang jumlah korban dan rumah sakit mana yang menanggani kasus ini.
Karena simpang siurnya berita justru membuat warga resah tentang kondisi yang sebenarnya terjadi apalagi pemkot juga belum melakukan langkah antisipatif dan persuasif di lingkungan masyarakat secara menyeluruh jadi informasi yang dapat di pertanggung jawabkan kebenarannya untuk saat ini adalah salah satu langkah kongkrit yang bisa mengurangi keresahan yang berkembang” paparnya(Hermin/Red)