SURABAYAONLINE.CO, GRESIK – Kabupaten Gresik akhirnya menyatakan diri sebagai Darurat Corona, setelah dalam sehari terjadi peningkatan jumlah orang dalam pengawasan (ODP) sebanyak 8 orang. Data terakhir Minggu (22/3)l sore, ODP hanya 25 orang.
Sekretaris Tim Gugus Tugas Percepatan dan Pencegahan Corona (Covid-19) Pemkab Gresik, Saifudin Ghozali mengaakan, meski begitu data lainnya masih pada angja yang sama degan update Minggu sore.
“Jumlah orang dalam resiko (ODR) tetap 620 orang, orang dalam pengawasan (ODP) 25 orang, dan pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 7 orang. Dan sampai hari ini, Senin (23/3) sore, belum ada yang positif terkena virus Corona,” ujar dr Ghozali saat jumpa pers tim satgas di Ruang Putri Cempo Kantor Bupati Gresik, Senin (23/3) sore.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan ini, jumlah ODR masih tetap karena mereka ini adalah orang Gresik yang pulang setelah bekerja di luar negeri. Seperti dari China, Malaysia dan Singapura.
“Data ini sudah kita peroleh sejak akhir Desember 2019. Mereka juga sudah kita pantau, termasuk keluarga dan tempat tinggalnya. Nanti akan kita rilis, mereka timggal di wilayah mana saja,” ujarnya.
Menyinggung kondisi Kota surabaya yang sudah masuk zona merah virus Covid-19, Ketua Tim Gugus Tugas Percepatan dan Pencegahan Corona (Covid-19) Pemkab Gresik, Nahdlif mengatakan Selasa pagi dan sore pihaknya bersama Dinas Perhubungan Gresik akan memeriksa semua orang yang keluar masuk Gresik, dari pintu perbatasan antar kota.
“Seperti di depan Nippon Paint wilayah Kebomas, Menganti dan Driyorejo. Juga yang di Duduksampeyan serta di Wringinanom,” ujar Nahdlif.
Nahdlif juga menginformasikan, kalau mulai Selasa sampai Kamis, akan dilakukan oenyemprotan di sejumlah pasar milik pemda. Yaitu Pasar Baru Kecamatan Gresik, Pasar Sidomoro dan Pasar Giri (Kecamatan Kebomas), Pasar Driyorejo, Pasar Dukun dan Pasar Siidayu.
“Penyemprotan juga dilakukan di areal kerja komplek kantor bupati, dan sejumlah tempat ibadah di Gresik,” ujar Plt Sekda Gresik ini. (san)