SURABAYAONLINE.CO, GRESIK – Manajemen Petrokimia Gresik, perusahaan Solusi Agroindustri anggota holding Pupuk Indonesia, sesumbar selama tahun 2020 akan melakukan ekspor pupuk komersil ZK, NPK, NPS, dan Urea sebanyak 435 ribu ton ke seluruh dunia.
Direktur Utama Petrokimia Gresik Rahmad Pribadi mengatakan, target itu 10 persen lebih besar dari catatan kinerja ekspor tertinggi sepanjang sejarah Petrokimia Gresik tahun 2019, yaitu 392 ribu ton.
“Kami berharap upaya ekspor ini juga dapat membantu pemerintah dalam menekan defisit neraca perdagangan,” jelas Rahmad.
Ditegaskan Rahmad, target itu dicanangkan dengan arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo yang beberapa waktu lalu mendorong industri pupuk agar tak hanya memproduksi pupuk bersubsidi saja, tetapi juga berbagai jenis pupuk lainnya untuk pengembangan komoditas yang memenuhi kebutuhan pasar ekspor.
Terkait pengiriman pupuk ekspor yang melibatkan banyak awak kapal asing, Rahmad menegaskan Petrokimia Gresik telah menyusun dan menjalankan protokol pencegahan Covid-19, termasuk di seluruh Pelabuhan Petrokimia Gresik.
Petrokimia Gresik rutin mengecek kesehatan awak kapal asing, pengawas bongkar muat, ship agent, dan personil lain yang berinteraksi dengan kapal yang bersandar di Pelabuhan Petrokimia Gresik sebagai langkah antisipasi penyebaran Covid-19.
“Kami telah melakukan berbagai upaya pencegahan penularan Covid-19 dan dapat kami pastikan wabah ini tidak berpengaruh pada proses produksi, serta distribusi pupuk bersubsidi maupun penjualan pupuk komersial,” tegas Rahmad. (san)