SURABAYAONLINE.CO, GRESIK – Semakin mewabahnya Pandemi Covid-19 yang menimpa wilayah Kabupaten Gresik, membuat politisi Partai Golkar Ahmad Nurhamim gemas.
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Gresik ini, lalu mengumpulkan sejumlah tokoh masyarakat, tokoh agama, dan kalangan ibu-ibu untuk membahas upaya pencegahannya, sekaligus mengajak peran aktif warga dalam menghadapi wabah Covid-19 di lingkungan tempat tinggal mereka masing masing.
“Kegiatan ini masuk adalam agenda reses anggota DPRD Kabupaten Gresik 2020, temanya adalah memberikan informasi terkait program pemkab dalam menangani penyebaran Covid-19, sekaligus menghimpun dan menerima masukan dari masyarakat terutama dari masing-masing konstituen,” ujar Ahmad Nurhamim.
Mengingat situasi masih terjadinya pandemi Covid-19, reses kali digelar dengan mengikuti protokol kesehatan dunia. Dimana tidak diadakan dalam bentuk rapat yang melibatkan banyak orang.
Tetapi reses kali ini, hanya diikuti maksimal 10 orang peserta setiap kali pertemuan. Selain itu, protokol kesehatan lainnya yang harus dipenuhi adalah semua yang hadir harus memakai masker. Jarak duduk peserta minimal 1 meter., serta menyediakan hand sanitizer dan disinfektan.
Karena jumlah peserta setiap pertemuan cuma 10 orang, ujar Nurhamim, pihaknya akhirnya mengalah dengan mengadakan pertemuan di enam tempat yang berbeda termasuk peserta yang diundang juga beragam latar belakangnya.
Tempat reses seluruhnya berada di wilayah Dapil 1, meliputi Kecamatan Kebomas dan Kecamatan Gresik. Reses pertama sudah diadakan di Kantor DPD Partai Golkar Gresik, Selasa (14/4) siang. Selanjutnya akan diadakan di RW 4 Kelurahan Indro, RW 1 Kelurahan Gending, , d RT 1 RW 1 Kelurahan Singosari, di Desa Prambangan dan di Dusun Mambung Desa Sidorukun, Sabtu (18/4).
Dikatakan Anha, panggilan akrabnya, dalam pertemuan dengan tokoh masyarakat tersebut, ia mengajak semua yang hadir dalam pertemuan tersebut untuk ikut berperan aktif dalam melakukan pencegahan terhadap Covid-19 .
“Sebab untuk memberantas dan menanggulangi dampak Covid-19 , Pemkab Gresik telah mengalokasikan biaya sebesar Rp 155 miliar. Untuk itu, monggo kita semua megambil peran iktu menanggulangi pandemi Corona ini,” ujar Anha yan juga Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Gresik.
Dalam sesi tanya jawab, warga meminta kejelasan sikap pemkab terhadap data Covid-19. Sebab selama ini, data terkait PDP, ODP dan pasien positif kasus Corona dinilai tidak transparan.
“Terus terang, kami menjadi bingung sensiri degan berita beeita yang simpangbsiur terkait jumlah pasien akibat Corona. Disatu sisi, pemkab terkesan tidak transparan, yang mengakibatkan masyarakat mudah terjebak kabar hoaks,” kata seoarng warga.
Untuk itu, ia meminta pemkab untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait dampak Covid-19 secara persuasif. Pemerintah daerah juga diminta memberikan rasa aman kepada masyarakat, serta memberikan stimulus untuk sektor usaha
“Sejak adanya pademi Corona, semua sektor usaha nyaris mati. Apalagi kemudian adanya perintah lockdown, maka semakin terpuruk sektor usaha jenis apapun. Kami meminta agar pemerintah memberikan stimulus, untuk membantu kehidupan UMKM yang kini beban hidupnya semakin berat,” harapnya. (adv/san)