SURABAYAONLINE.CO, Blitar-Sebanyak 19 orang warga Kabupaten Blitar yang tengah berada di negara Aljazair (Afrika Utara) pulang ke Wil.Kab.Blitar Sabtu 2 Mei 2020. sekitar Pukul 10.00 WIB.
Informasi kepulangan ke 19 orang tersebut dibenarkan oleh Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Blitar, Krisna Yekti, menurutnya bahwa ke 19 warga itu merupakan Pekerja Migran Indonesia (PMI).
Krisna menambahkan bahwa 19 orang itu, sembilan orang di antaranya turun di posko Pendopo Sasana Adi Praja (SAP) Kanigoro. sedang sisanya sementara yang lain turun langsung di daerah asal desa masing-masing, salah satunya di wil.Kecamatan Srengat, karena bus yang dikendarai oleh 19 orang tersebut berasal dari barat (Kediri).
“Bus ini kan dari barat (Kediri-Blitar) jadi yang rumahnya bagian barat langsung turun di daerahnya. Nah, yang timur turun di Posko Kanigoro.” kata Krisna Yekti kepada Wartawan di kantornya pukul 11.25 WIB.
Krisna juga menjelaskan, beberapa waktu lalu ada personil dari kedutaan yang menghubunginya, bahwa ada warga Indonesia dari Kabupaten Blitar yang dirumahkan perusahaannya oleh pihak tempat di mana mereka bekerja, karena mereka sudah dirumahkan, maka pihaknya tidak bisa menolak kepulangannya.
“Waktu itu saya juga menyampaikan, sementara diterima asalkan ada surat keterangan yang menyatakan bahwa orang yang pulang ke Indonesia betul-betul sehat dan bebas dari virus Corona Covid-19,dan saat itu kedutaan menjamin sudah mengisolasi orang yang mau dipulangkan dan disertai Surat Keterangan dari pihak Terkait,dan setibanya di Indonesia juga akan diperiksa kembali,” jelas perempuan berkaca mata minus ini.
Tak hanya itu, Krisna juga meminta agar mereka di rapid test maupun pemeriksaan lainnya sebelum dipulangkan ke Kabupaten Blitar, dan itupun sudah di lakukan,sehingga bisa dipastikan mereka tidak terkena atau terjangkit Virus corona.
Lebih jauh Jubir Gugus Pencepatan pemulihan Virus Corona Kab.Blitar ini juga menyampaikan bahwa ke 19 orang itu akan di distribusikan ke tujuan mereka masing masing. Mengingat desa memiliki karateristik sendiri sendiri di dalam menangani orang-orang yang mudik atau pulang dari luar negeri, sehingga sepenuhnya diserahkan ke Desa atau Kelurahan masing masing.
“Nah, baru kalau toh ada permasalahan bisa menghubungi gugus. Tapi yang paling penting mereka harus melakukan isolasi mandiri. ” Pungkas Krisna Yekti sambil berharap Bencana Alam non Alam (Corona) ini segera berkahir.(Ari)