SURON.CO, Malang – Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) Meutya Hafid mengapresiasi kemajuan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kota Malang yang telah memanfaatkan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) dalam berbagai aspek bisnis mereka. Menurutnya, UMKM di Malang sudah selangkah lebih maju dalam menghadapi era digital.
“Kami salut dan bangga bahwa UMKM di Kota Malang sudah banyak yang menggunakan kecerdasan buatan untuk membantu mulai dari marketing, photoshop, membuat konten-konten, narasi, hingga promosi di media sosial,” ujar Meutya saat berkunjung ke Kampung Keramik Dinoyo, Malang, Sabtu (6/1).
Meutya menilai, Kota Malang merupakan salah satu kota dengan indeks digitalisasi terbaik di Indonesia. Kemampuan para pelaku UMKM dalam memanfaatkan teknologi ini menunjukkan tingginya tingkat literasi digital masyarakat, yang menjadi modal besar dalam menghadapi persaingan global.
Penggunaan AI oleh UMKM di Malang tidak hanya terbatas pada pemasaran. Teknologi ini juga dimanfaatkan untuk mengedit foto produk, membuat narasi kreatif, dan menghasilkan konten yang lebih menarik di media sosial. Inovasi ini dinilai mampu mendongkrak pendapatan serta memperluas pasar, menjangkau konsumen di luar daerah hingga ke tingkat internasional.
“Teknologi ini membantu UMKM meningkatkan daya saing, memperluas pasar, dan tentunya mendorong pertumbuhan ekonomi lokal,” tambah Meutya.
Sebagai bentuk dukungan pemerintah, Meutya Hafid menyatakan Kementerian Komunikasi dan Digital akan memperluas program pendampingan digitalisasi bagi UMKM, termasuk di Kota Malang. Program yang diberi nama “UMKM Level Up” ini akan memberikan pelatihan intensif dan pendampingan hingga UMKM bisa terhubung dengan marketplace dan ekosistem digital secara optimal.
“Kami akan menambah jumlah pendampingan di Kota Malang dan memberikan komitmen pendampingan minimal enam bulan hingga UMKM bisa terhubung dengan marketplace,” jelas Meutya.
Di tengah semangat digitalisasi, Meutya juga menyoroti pentingnya pemerataan akses internet di seluruh wilayah Indonesia. Ia menegaskan bahwa pemerintah terus berupaya memperluas konektivitas, terutama di wilayah Indonesia Timur yang masih mengalami keterbatasan jaringan.
“Kami mohon dukungan masyarakat, karena kita masih perlu membangun di banyak daerah, terutama di Indonesia Timur. Bahkan di Pulau Jawa sendiri, masih ada area yang belum tercover sepenuhnya,” ungkap Meutya.
Kunjungan ini menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dalam mendukung digitalisasi sektor UMKM sebagai salah satu pilar utama perekonomian nasional. Dengan semangat inovasi dan kolaborasi, diharapkan UMKM di Malang dan seluruh Indonesia bisa semakin maju, berdaya saing global, dan terus berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi digital Tanah Air.