Minke.id – Bea Cukai terus memberikan dukungan penuh kepada pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) agar lebih memahami regulasi ekspor dan dapat bersaing di pasar global. Melalui program asistensi, Bea Cukai mendampingi UMKM di Kabupaten Pasuruan dan Kabupaten Belitung Timur untuk mempermudah akses ke pasar luar negeri.
Kepala Subdirektorat Humas dan Penyuluhan Bea Cukai, Budi Prasetiyo, menegaskan bahwa ekspor oleh UMKM memiliki dampak besar bagi pelaku usaha, masyarakat, serta perekonomian nasional.
“UMKM yang berhasil menembus pasar luar negeri akan memberikan dampak positif bagi pelaku usaha, masyarakat, maupun perekonomian nasional,” ujar Budi pada Selasa (25/3/2025).
Sebagai bentuk nyata dukungan terhadap UMKM, Bea Cukai Pasuruan menggelar asistensi bagi UMKM Tavida Patin Food dan Fazafra Kripik Bayam pada Senin (17/3/2025). Kedua UMKM ini dinilai memiliki potensi besar untuk ekspor karena kualitas produknya yang unggul dan sesuai dengan permintaan pasar global.
Di sisi lain, Bea Cukai Tanjungpandan aktif menggali potensi ekspor di Kabupaten Belitung Timur. Tim Agen Fasilitas Bea Cukai Tanjungpandan mengunjungi beberapa produsen kopi unggulan di daerah tersebut pada Rabu (19/3/2025). Mereka mendatangi Kopi Bunda Hara di Desa Lilangan, serta produsen kopi di Desa Lintang dan Desa Jangkar Asam, yang dikenal sebagai daerah penghasil kopi berkualitas di Pulau Belitung.
Budi menjelaskan bahwa Agen Fasilitas Bea Cukai memiliki peran strategis dalam memfasilitasi perdagangan dan industri. Mereka bertugas menyebarluaskan informasi mengenai pemanfaatan berbagai fasilitas fiskal di bidang kepabeanan, yang dapat membantu UMKM dalam menekan biaya produksi serta memperlancar proses ekspor.
“Agen fasilitas bertujuan memperkuat fondasi perekonomian, meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional, serta merealisasikan potensi ekspor UMKM melalui pemberdayaan yang terencana, terpadu, dan berkelanjutan,” jelas Budi.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa edukasi dan asistensi yang diberikan Bea Cukai diharapkan dapat meningkatkan kemampuan, daya saing, dan kemandirian UMKM. Dengan pemahaman regulasi ekspor yang lebih baik, pelaku usaha bisa lebih percaya diri dalam memasarkan produk mereka ke luar negeri.
Melalui berbagai program asistensi seperti ini, Bea Cukai berkomitmen untuk terus mendukung UMKM agar dapat berkembang dan bersaing di pasar internasional. Upaya ini sejalan dengan misi pemerintah dalam meningkatkan ekspor produk lokal dan memperkuat ekonomi nasional melalui pemberdayaan sektor UMKM.
Dengan semakin banyaknya UMKM yang memahami prosedur ekspor dan memanfaatkan fasilitas kepabeanan, diharapkan produk-produk unggulan dari daerah seperti Pasuruan dan Belitung Timur dapat semakin dikenal di pasar global.
“Melalui edukasi dan pendampingan, UMKM lokal diharapkan semakin dikenal di kancah internasional, mampu meningkatkan daya saing, dan mandiri dalam menjalankan usaha,” pungkas Budi.
Dukungan Bea Cukai ini menjadi bukti nyata bahwa UMKM tidak sendirian dalam menghadapi tantangan ekspor. Dengan sinergi yang kuat antara pemerintah dan pelaku usaha, mimpi UMKM Indonesia untuk menembus pasar global semakin dekat menjadi kenyataan.