Minke.id – Gelaran Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) IX Jawa Timur 2025 yang digelar di Kabupaten Malang bukan hanya ajang kompetisi olahraga, tapi juga menjadi peluang emas bagi pelaku UMKM Kabupaten Malang untuk meningkatkan omzet dan memperluas pasar.
Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Malang menyediakan 150 stan UMKM selama Porprov berlangsung, tepatnya pada 28 Juni hingga 5 Juli 2025 di Stadion Kanjuruhan dan venue-venue lainnya di berbagai kecamatan.
Menurut Sekretaris Disperindag Kabupaten Malang, Astri Lutfiatunnisa, sebanyak 50 UMKM binaan Disperindag telah didaftarkan untuk ikut serta. Selain Disperindag, UMKM yang diikutsertakan juga berasal dari binaan Diskop-UKM, Dinas Perikanan, serta Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH).
“Kami sudah mengumpulkan UMKM binaan dan minta mereka mendaftar. Setelah itu, kami teruskan ke Dispora. Semua proses ini tanpa dipungut biaya alias gratis,” terang Astri.
Stan UMKM akan ditempatkan di area Stadion Kanjuruhan, namun tidak hanya itu. Menurut Astri, venue-venue pertandingan di kecamatan juga akan menjadi lokasi strategis bagi pelaku UMKM untuk membuka lapak.
“Untuk venue di kecamatan, pengelolaannya di-handle langsung oleh pihak kecamatan. Jadi distribusi UMKM juga lebih merata,” tambahnya.
Produk-produk yang akan dipasarkan mencerminkan keunikan dan kekayaan khas Kabupaten Malang. Mayoritas UMKM Disperindag fokus pada produk kerajinan tangan dan batik khas Malang, sementara sebagian lainnya menjual makanan dan minuman (mamin).
Astri menekankan pentingnya keunggulan dan kekhasan produk dalam menarik perhatian pengunjung Porprov.
“UMKM kami minta menampilkan ciri khas daerah masing-masing. Ini adalah panggung besar, kesempatan memperkenalkan produk unggulan Kabupaten Malang ke masyarakat luas,” ujarnya.
Kegiatan Porprov Jatim 2025 tak hanya berdampak positif bagi sektor olahraga dan pariwisata, tapi juga menjadi penggerak roda ekonomi lokal. Dispora Kabupaten Malang dan berbagai OPD telah membuktikan bahwa UMKM adalah bagian tak terpisahkan dari pembangunan daerah.
Dengan partisipasi aktif dari 150 pelaku UMKM, ajang ini diharapkan menjadi strategi pemasaran efektif sekaligus pembuka jalan menuju UMKM naik kelas di Kabupaten Malang.


