Minke.id – Menjelang tahun ajaran baru, geliat ekonomi lokal di Desa Punggul, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, semakin terasa. Para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di kampung yang dikenal sebagai sentra produksi perlengkapan sekolah ini mengalami lonjakan pesanan hingga tiga kali lipat dibanding hari biasa.
Permintaan tidak hanya datang dari wilayah sekitar seperti Sidoarjo, Surabaya, dan Gresik, namun juga meluas ke luar Jawa, seperti Kalimantan dan Sulawesi. Produk unggulan yang banyak diminati meliputi topi sekolah, dasi, kaus kaki, seragam olahraga, hingga ikat pinggang.
Salah satu pelaku UMKM Desa Punggul, Yuyun Aini Ulfa, mengungkapkan bahwa menjelang tahun ajaran baru, pesanan yang diterima meningkat drastis.
“Kalau hari biasa pesanan sekitar 200 sampai 300 pis per item. Tetapi jelang tahun ajaran baru bisa naik jadi 500 hingga 600 pis. Bahkan kalau ramai bisa sampai seribu pis untuk satu item,” ujar Yuyun, Kamis (3/7/2025).
Biasanya, Yuyun hanya menerima pesanan dari 3–4 sekolah. Namun kini, ia menerima pesanan dari lebih dari 10 sekolah sekaligus, termasuk dari luar provinsi.
Kepala Desa Punggul, Fatkhrur Rohman, menyampaikan bahwa momen tahun ajaran baru membawa berkah tersendiri bagi masyarakat, terutama para pelaku UMKM.
“Saat ini ada sekitar 120 sampai 130 UMKM yang aktif memproduksi perlengkapan sekolah di Desa Punggul. Ini menjadi kekuatan ekonomi lokal yang terus kami dorong,” jelasnya.
Menurut Fatkhrur, peningkatan pesanan yang signifikan ini menandakan bahwa produk UMKM Desa Punggul memiliki kualitas dan daya saing di pasar nasional.
Desa Punggul memang telah lama dikenal sebagai “Kampung Topi”, berkat keberhasilannya menjadi sentra produksi perlengkapan sekolah. Keuletan para pelaku UMKM di desa ini membuahkan hasil nyata dalam bentuk permintaan yang terus meningkat dari berbagai daerah.
Lonjakan pesanan ini tidak hanya mencerminkan naiknya kebutuhan perlengkapan sekolah, tetapi juga menjadi simbol kebangkitan ekonomi lokal berbasis UMKM.