SURABAYAONLINECO-Malang ( Jatim) – Indonesia sebagai negara yang menganut ideologi Pancasila serta menganut pula sistem ekonomi Pancasila maka akan menerapkan nilai-nilai ekonomi yang di amanatkan oleh Pancasila tetapi terjadi penuruan nilai-nilai Pancasila diberbagai aspek kehidupan.
Salah satu faktor yang menyebabkan menurunnya nilai-nilai Pancasila dalam hal ini gotong-royong adalah karena pengaruh globalisasi yang mau tidak mau membawa kita dalam pusaran pasar bebas.
Dengan adanya pasar bebas tentu dalam hal kebijakan ekonomi para pelaku usaha kecil menengah (UKM) perlu mendapatkan proteksi dari pemerintah dalam kaitannya dengan pasar bebas atau free market bukan karena kita tidak mampu bersaing dengan produk asing.
Saat ini di era generasi milenial siswa generasi Z dihadapkan pada keterbukaan informasi baik dalam negeri maupun luar negeri. Banyak sumber-sumber belajar yang didapatkan secara langsung dan tanpa ada filter dari orang tua di rumah maupun guru di sekolah.
Sekarang ini posisi pengetahuan siswa terhadap ideologi sangatlah minim atau tidak memahami ideologi Pancasila yang menjadi fundamental dalam berkehidupan baik social, politik, hukum dan kegiatan ekonomi.
Maka dari pada itu peran guru sangatlah penting dalam membina karakter siswa dan menanamkan ideologi Pancasila sejak dini.
Banyak guru-guru ekonomi di lingkungan MGMP Kota Batu yang kurang memahami akan esensi dari ekonomi Pancasila hal ini menyebabkan proses pembelajaran kepada siswa terkait dengan wawasan ekonomi Pancasila juga dapat dipastikan sangat kurang.
Menurut Sri Handayani S.Pd.,M.Pd kepada Surabaya Online (28/08/2020) menyatakan bahwa “tim pengabdian kepada masyarakat fakultas Ekonomi UM telah memberikan pelatihan kepada guru ekonomi yang tergabung pada MGMP Ekonomi Kota Batu yang berlokasi di SMA 1 Batu.
Acara tersebut dihadiri oleh seluruh anggota MGMP Ekonomi se Kota Batu dengan pemateri pada pelatihan adalah
Dr. Hari Wahyono, M.Pd yang merupakan dosen senior bidang Pendidikan Ekonomi di Fakultas Ekonomi Negeri Malang.
Dengan tema pada pelatihan tersebut adalah “HETERODOX ECONOMICS: PENINGKATAN WAWASAN EKONOMI PANCASILA PADA GURU EKONOMI DI MGMP EKONOMI KOTA BATU”
Beberapa point penting dalam dalam acara pelatihan tersebut adalah berkaitan dengan pembelajaran ekonomi yan merujuk pada heterodox economics di antaranya adalah dalam konteks caring ekonomi pengukuran sikap dan perilaku tidak mudah yang bisa kita lihat dari gejala dan persepsi dari pendapat mereka sebagai ilustrasi terkait altruisme dan lihat tanggapan mereka atau persepsi yang muncul saat diskusi ini berhubungan dengan sikap dan integritas sebagai pendidik atau guru.
Kami juga memberikan tugas pada guru-guru ekonomi kota Batu dalam forum MGMP ( Musyawarah Guru Mata Pelajaran) untuk mengamati fenomena ekonomi yang miskin dan menulis sesuai persepsi mereka.
Mengapa berulang ketika kita mengamati sesuatu? Karena kami ingin menumbuhkan kepekaan para guru ekonomi kota Batu melalui penugasan tersebut dengan begitu maka cerminan komitmen dan integritas dapat kita lihat”paparnya(Hermin/Red)