SURABAYAONLINE.CO, Sumenep- Ketua Banggar Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), MH Said Abdullah tekankan penggunaan dana desa untuk peningkatan infrastruktur dan ketahanan pangan.
Hal itu ia sampaikan, saat menjadi narasumber dalam kegiatan Workshop, Monitoring, dan Evaluasi Penyaluran serta Penggunaan Dana Desa di Pendopo Keraton Sumenep, Madura, Jawa Timur, Kamis, 3 Desember 2020.
Menurut MH Said Abdullah, apabila prioritas penggunaan dana desa itu dilakukan secara konsisten oleh pemerintah ditingkatan desa dengan skala prioritas yang sama, maka target pemerintah pusat yang berkenaan dengan swasembada pangan akan dicapai.
Sementara untuk fokus anggaran dana desa yang berkaitan dengan, peningkatan infrastruktur ditingkatan desa ini merupakan spirit pemerintah pusat untuk memberikan fasilitas yang memadai dan pemerataan pembangunan, agar seluruh masyarakat merasakan kehadiran negara ditengah-tengah mereka.
“Insya Allah kalau tiga tahun terus menerus, maka di tahun keempat kita akan menjadi negara yang berdaulat di bidang pangan,” urainya.
Lebih lanjut dalam kesempatan tersebut, anggota DPR RI empat periode dari Madura itu menguraikan dinamika dana desa sejak diberlakukan UU No 6 tahun 2014. Menurut Said, dari tahun ke tahun, dana desa cenderung meningkat. Tentu peningkatan alokasi dana desa ini merupakan upaya pemerintah untuk mendorong percepatan pembangunan di level desa di seluruh Indonesia, agar minpi tentang pemerataan pembangunn menjadi nyata.
Misalnya pada Tahun 2015, transfer dana desa (DD) sebesar Rp 20,67 triliun. Kemudian tahun 2016 meningkat menjadi 46,98 triliun. Lalu pada tahun 2017 dan 2018 menjadi 60 triliun. DD kembali meningkat pada tahun 2019, yaitu sebesar 70 triliun.
“Dan tahun 2020 juga mengalami kenaikan Rp 1,19 triliun. Dari hasil kesepakatan DPR dan pemerintah, tahun 2021 DD naik, dari awalnya Rp 71,19 triliun menjadi 72 triliun,” urai Said di depan para audien.
Kemudian Said juga menyinggung soal pemulihan ekonomi nasional di tahun 2021. Akselerasi pemulihan ekonomi itu bisa tercapai, salah satunya, jika pandemi Covid-19 ini segera berakhir.
Untuk itu ia meminta kepada seluruh pihak termasuk masyarakat agar disiplin di dalam menjalankan protokol kesehatan. Karena menurutnya apabila hal itu di lakukan maka Covid-19 akan segera berkahir, yang tentu akan berdampak kepada pemulihan ekonomi secar nasional.
“Maka kemudian kita harus memiliki kesadaran yang sama untuk tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan. Kalau itu bisa dilakukan, insya Allah di tahun 2021 ekonomi kita akan tumbuh sebagaimana yang kita harapkan, yaitu sekitar 5 persen,” tambahnya.(Thofu)