Surabayaonline.co | Jakarta – Realisasi penjualan industri otomotif di Indonesia pada tahun 2020 mengalami penurunan drastis di banding tahun sebelumnya 2019. Besaranan penurunan yang terjadi disebabkan akibat lesunya perekonomian Indonesia dan global akibat pandemi Covid-19.
Data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), setidaknya penurunan yang terjadi sebesar 44,6 persen atau terealisasi 578.306 unit dari taget sebanyak 600.000 unit.
Khusus segmen komersial untuk penjualan retail pada tahun 2020 lalu terjadi penurunan sebesar 37,8%.
Kendati demikian, Isuzu mencatat penurunan lebih kecil dari yang dibukukan sektor komersial yakni 29,5%. Bahkan, untuk produk Isuzu Traga malah mencatat kenaikan pangsa pasar dari 15,8% atau 6.151 unit.
Dengan demikian di tahun 2019 kenaikannya mencapai 27,1% atau 6.660 unit di tahun 2020 atau mengalami pertumbuhan year to date sebesar 8,3%.
Pemerintah sendiri optimistis sektor manufaktur akan tumbuh positif tahun ini setelah sempat terpuruk di tahun 2020 sebagai dampak dari pembatasan aktivitas masyarakat untuk mengendalikan perluasan pandemi Covid-19.
Kondisi tersebut diharapkan dapat berdampak positif terhadap sektor pendukungnya, terutama bisnis logistik.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan saat pandemi Covid-19 tahun lalu, sektor industri menjadi penyumbang PDB terbesar, yaitu 19,86 %.
Industri pengolahan nonmigas menyumbang 17,9 %. Karena itu, Agus optimistis pertumbuhan industri manufaktur tahun ini akan kembali mencatat hasil positif. Indikasinya, seluruh subsektor manufaktur kembali bergariah.
“Kami memproyeksikan industri manufaktur pada 2021 akan tumbuh hampir 4 % atau 3,95 %. Optimisme tersebut sejalan dengan investasi di industri pengolahan nonmigas yang masih tumbuh positif pada 2020,” katanya, Selasa (12/1/2021). (*/dd)