SURABAYAONLINE.CO – Virus, Bakteri dan mikroorganisme tidak hanya merugikan manusia, akan tetapi juga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Tanpa bakteri tertentu, tubuh manusia tidak akan mampu menyerap bahan makanan yang diperlukan.
Tidak hanya itu, proses produksi vitamin juga membutuhkan bantuan dari bakteri. Peran mikroorganisme dalam tubuh manusia ini menjadi penting dalam menjaga keseimbangan.
Kumpulan dari triliunan mikroorganisme yang mendiami tubuh manusia inilah yang dinamakan mikrobioma. Mikrobioma dalam tubuh manusia terdiri dari bakteri, virus, dan eukariota.
Besarnya jumlah mikroba ini turut membawa dampak yang signifikan bagi tubuh manusia sejak masih bayi. Mikroorganisme pertama dalam tubuh bayi yang lahir lewat persalinan normal diserap dari sang ibu.
Mengutip dari laman resmi Universitas Indonesia, Prof. dr. Pratiwi P. Sudarmono, Ph.D, Sp.MK(K) mengatakan, “Bayi yang masih dalam kandungan itu steril, tak satupun bakteri ada di ususnya. Namun ketika proses kelahiran, bakteri tertentu di organ vital sang ibu berkurang dan bayi menyerapnya seperti sponge”,ujarnya.
Jenis bakteri yang diserap oleh bayi ini kemudian berperan penting dalam menentukan kesehatannya di masa depan. Ada bakteri yang membuat bayi mengidap jenis alergi tertentu atau berpotensi mengidap penyakit tertentu. Hal ini membuat Pratiwi mengimbau bagi perempuan untuk selalu menjaga organ reproduksinya.
Selain itu, komposisi mikrobioma di tubuh manusia terus berubah sehingga tak ada satupun manusia yang memiliki komposisi mikrobioma yang sama dalam tubuhnya.
Sedangkan bagi orang yang obesitas, cenderung keragaman mikrobioma lebih sedikit dari pada orang yang bertubuh normal.
“Padahal, tingkat keragaman mikrobioma yang tinggi berdampak baik bagi tubuh. Pasalnya, variasi mikrobioma ini membantu manusia untuk menghadapi lebih banyak ancaman kesehatan,” kata Pratiwi. (Vega)