SURABAYAONLINE.CO, Jember – Beberapa hari kegiatan Pengenalan Budaya Akademi dan Kemahasiswaan (PBAK) UIN KHAS Jember, Jawa Timur menjadi perbicangan hangat publik.
Kabar itu mulai dari peserta PBAK yang dikatakan joget di Masjid, pemasangan spanduk hingga memancing amarah Rektor Prof. Babun Suharto yang dikabarkan dikondisikan DEMA UIN KHAS Jember.
Kontorversi itu tidak dibenarkan Presiden Mahasiswa UIN KHAS Jember Nurul Hidayat jika semua itu timbul dari lembaga tertinggi dikalangan Mahasiswa itu.
Ia menegaskan, pemasangan spanduk di area kegiatan PBAK tidak diketahui satupun panitia. Kapan dan siapa yang memasangnya.“Satupun panitia tidak ada yang tahu akan adanya itu,” tegasnya, Sabtu (27/8).
Sebab, kata dia, malam hari sebelum kegiatan PBAK diselenggarakan seluruh area sudah dipastikan steril dari berbagai hal termasuk spanduk yang berisi tuntutan kepada kampus.
Iapun menduga, spanduk itu dipasang oleh orang tidak bertanggung saat seluruh panitia sibuk mempersiapkan kirab yang merupakan rangkaian dari PBAK.
Tudingan lain sebagaimana ditulis dalam artikel yang mengatakan perilaku pengurus DEMA UIN Khas Jember yang buruk karena hura-hura, karaoke an, cewek merokok, mabok dan lainnya yang tidak sedap dikonsumsi itu tidak benar.
“Apa yang ditudingkan ke kami itu tidak benar alias tidak sesuai fakta (Hoaks). Kami bisa mempertanggungjawabkan klarifikasi ini. Memutar musik dalam upaya menghibur diri bertujuan baik karena memang banyaknya tekanan yang terjadi diluar rencana kami. Bukan justru diartikan yang bukan-bukan,” ujarnya
Ia memaparkan, kegiatan PBAK secara konsep berjalan maksimal seperti yang direncanakan meski sempat dicanangkan bubar. Namun, pihak panitia dari DEMA UIN Khas Jember menyampaikan bahwa masih banyak hal penting dalam serangkaian PBAK.
Mulai dari sosialisasi dan Eskpo RM. Demi Mahasiswa Baru untuk mengenal isi kampus kata Nurul Hidayat maka kegiatan PBAK harus terus dilaksanakan sampai puncak.
Kemudian, hari ke tiga PBAK UIN KHAS Jember mengadakan selawat bersama dengan diikuti seluruh jajaran kampus dan sebanyak3.400 Maba sebagai bukti kecintaan terhadap ajaran Nabi Muhammad SAW.
Selain itu, pihaknya mengajak seluruh Maba UIN KHAS Jember untuk peduli lingkungan dengan gerakan Go Green dengan penanaman 3.400 bibit pohon. Yang nantinya akan didistribusikan ke berbagai wilayah di kabupaten Jember.
“Gerakan itu sangat penting melihat panas yang meningkat sebagaimana sumber seve the children menyampaikan bahwa anak-anak kelahiran 2020 akan merasakan suhu 7,7 kali lebih panas dari pada generasi nenek mereka, akibatnya terjadi bencana alam, kesehatan, kekeringan,” pungkasnya.(Upek)