SURABAYAONLINE.CO, Sumenep – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kelas III Kalianget, Sumenep, Madura, Jawa Timur mengimbau masyarakat untuk mewaspadai peralihan awal musim penghujan tahun ini.
Kepala Stasiun Meteorogi III BMKG Sumenep Usman Khalid menjelaskan, awal musim penghujan tahun ini khususnya di Sumenep jatuh pada periode dasarian I hingga III Oktober 2022.
“Ini berdasarkan rilis BMKG Jawa Timur,” terangnya, Selasa (4/9).
Ia menjelaskan, masyarakat diimbau untuk mewaspadai awal peralihan musim penghujan atau transisi pancaroba saat ini karena dikwatirkan terjadi beberapa hal. Seperti angin kencang, hujan deras, banjir, petir dan angin bahorok (puting beliung).
Untuk itu, pihaknya mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk meluangkan waktunya gotong royong membersihkan saluran air di dreinase, sungai dan tempat aliran air dari pusaran sampah.
“Ketika sampah banyak berpusar di saluran air maka dipastikan genangan dan mengakibatkan banjir,” jelasnya
Untuk wilayah yang berdekatan dengan laut atau Kepulauan, diharapkan agar tidak memaksakan diri untuk melaksanakan aktivitas melaut. Nelayan maupun transportasi laut.
Di musim peralihan ini, kata Usman, dapat terjadi awan kumulonimbus. Kumulonibus merupakan jenis awan yang memiliki bentuk datar, seperti dinding yang sangat gelap, padat, tinggi, dan besar.
Awan ini dikenal juga sebagai awan petir yang dapat menghadirkan badai, hujan es, petir, atau kilat.
“Jadi silakan dilihat situasinya terlebih dahulu. Jika mendukung, silakan dan sebaliknya,” paparnya
Puncak peralihan musim penghujan tahun ini, pihaknya memprediksi terjadi pada Januari-Februari 2023.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumenep, angin bahorok mengancam Kabupaten Sumenep pada peralihan awal musim penghujan di tahun 2021 sebanyak 80 kejadian. (Upek)