SURABAYAONLINE.CO | BANGKALAN – Kasus dugaan pemerasan terhadap kepala sekolah (Kepsek) SDN 2 Petrah, Kecamatan Tanah merah, Bangkalan, saat ini memasuki tahap penyelidikan.
Namun, dugaan kasus pemerasan yang dilakukan oleh 5 orang oknum pemuda yang mengaku wartawan itu, sampai saat ini belum dilakukan pemanggilan oleh pihak kepolisian.
Kasat Reskrim Polres Bangkalan AKP Bangkit Dananjaya mengatakan, pemanggilan belum ia lakukan lantaran belum mengetahui identitas dari 5 orang terlapor tersebut.
“Kami masih belum mengetahui identitas dan alamat terlapor secara rinci,” kata Bangkit, saat di wawancarai dikantornya, Jumat (7/10).
Saat ini, pihaknya sedang berupaya mencari dari masing-masing terlapir, karena kalau tidak mengetahui secara rinci alamatnya, akan kesulitan saat ingin menyampaikan undangan panggilannya.
“Kalau tidak jelas nama dan alamat dari terlapor ini, kita mau nganterin undangan pemanggilannya kemana?,” ucapnya.
Bangkit mengaku, bahwa dirinya berkomitmen akan tetap memproses kasus tersebut, hanya saja saat ini masih ada kendala di identitas terlapor.
“Itu komitmen kami, jika ada yang tau alamat dan identitas terlapor, silahkan sampaikan kepada saya, agar bisa segera kita panggil,” tandasnya.
Sekedar diketahui, lima orang pemuda mengaku wartawan tersebut berinisial J, A, M, R dan I. Modus mereka, diduga telah melakukan pemerasan dan meminta uang senilai Rp 5 juta terhadap Kepala Sekolah (Kepsek) SDN 2 Petrah. Buntut dari itu, Suhul Anam perwakilan dari warga sekitar melaporkan kejadian tersebut ke Polres Bangkalan, pada hari Sabtu 20 Agustus 2022 lalu.