SURABAYAONLINE. CO – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Prawansa menyatakan Provinsi Jawa Timur mendukung penuh Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) yang diluncurkan di Balroom Grand Mirama, Surabaya.
Jika dibandingkan dengan kurikulum pembelajaran sebelumnya dapat diakui IKM memiliki 3 hal yang lebih baik yaitu lebih sederhana, lebih fleksibel, dan lebih relavan. Dimana Gubernur Jawa Timur menyatakan IKM sudah berjalan 77,18% serta menargetkan IKM di jenjang SMK/SMA, dan SLB mencapai 100% apda tahun ajaran 2023/2024 mendatang.
Berdasar data dari Dinas Pendidikan Jawa Timur jumlah total sekolah SMK/SMA dan SLB di Jawa Timur sebanyak 4.0440 sekolah sedangkan dari jumlah tersebut sudah sebanyak 3.121 sekolah telah melaksanakan IKM. Dan Jawa Timur tercatat sebagai pemegang jumlah penerapan IKM terbanyak se Indonesia.
“Dengan diluncurkannya Gerakan Akselerasi Implementasi Kurikulum Merdeka ini, kami berharap komitmen yang sama juga dimiliki oleh para bupati/walikota di Jatim agar dapat mengimplementasikan kurikulum merdeka di jenjang PAUD, SD, hingga SMP, yang menjadi kewenangan kabupaten/kota, “ kata Gubernur Khofifah.
Ia menyebutkan data laporan dari McKinsey & Company, dimana sepuluh tahun terakhir 80% pekerjaan membutuhkan tenaga kompetensi STEM (Science, Technology, Engineering and Mathematics). Tercatat juga pada tahun 2018 sebanyak 30 posisi pekerjaan strategis membutuhkan STEM khususnya dibidang pendidikan sebagai pendorong IKM. (Faiz)