SURABAYAONLINE.CO, Kuningan –Andri Mulyana (36) Guru di SMPN 1 Ciniru Kabupaten Kuningan ini selain mengajar ia juga nyambi sebagai pengrajin kayu dan bambu untuk memenuhi kebutuhan keluarganya, Jumat, (27/01/2023).
Guru Tidak Tetap (GTT) atau lebih dikenal sebagai guru honorer masih dihiasi cerita tentang perjuangannya menjalankan tugas sebagai pendidik sekaligus berjuang mempertahankan hidupnya sendiri.
Andri Mulyana yang bertempat tinggal di Blok Ciamis Desa Cipedes Rt. 06 Rw. 02 Kecamatan Ciniru Kabupaten Kuningan ini mengungkapkan alasannya nyambi sebagai pengrajin kerajinan kayu dan bambu
“Jadi awalnya ada tawaran dari pihak sekolah untuk mengisi kekosongan guru kesenian, lalu saya memilih seni rupa dan menekuni kerajinan membuat berbagai kerajinan kayu dan bambu itu di rumah untuk saya jual dan hasilnya bisa untuk tambahan memenuhi kebutuhan sehari-hari” ungkapnya.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 40 ayat 1, Pendidik dan tenaga kependidikan berhak memperoleh, poin (a), penghasilan dan jaminan kesejahteraan sosial yang pantas dan memadai.
Untuk harga dari kerajinan tangan itu sendiri di bandrol dengan harga mulai dari Rp 25.000 sampai Rp 150.000 tergantung kerumitan model dan permintaan.
Ia juga berharap cemas dengan adanya isu penghapusan tenaga honorer yang akan dilaksanakan pemerintah.
“Saya berharap pemerintah memilih opsi yang terbaik saja untuk semua guru honorer, semoga semuanya diangkat menjadi ASN baik PNS ataupun PPPK Aamiin”ujar guru yang murah senyum itu.
Selagi menunggu kabar baik dari pemerintah ia terus memasarkan kerajinan tangannya.
“Untuk pemesanan bisa hubungi nomor kontak Whatsapp 082240602575 atas nama Andri Mulyana, bisa kirim ke seluruh wilayah Indonesia” Pungkasnya. (Ent)