SURABAYAONLINE.CO, Sidoarjo – Dalam beberapa hari ini Alun-Alun Sidoarjo dipenuhi oleh ratusan UMKM. Setidaknya sekitar 400 UMKM hadir di lokasi ini.
Kegiatan ini merupakan bagian Nahdlatut Tujjar Fest yang menjadi salah satu rangkaian peringatan Satu Abad NU. Puncaknya akan digelar di Sidoarjo, Selasa (7/2) mendatang.
Kegiatan ini tidak sekadar pameran inovasi dan bazar UMKM, tapi juga membawa semangat kebangkitan ekonomi NU abad ke-2. Nahdlatut Tujjar Festival yang diikuti ratusan UMKM ini yang menawarkan berbagai produk. Mulai makanan, minuman, merchandise hingga produk teknologi. Kegiatan ini tersebar di 7 lokasi yang berpusat di Alun-Alun Sidoarjo.
Koordinator Nahdlatut Tujjar Fest Adien Jauharudin mengungkapkan, perputaran uang dalam perhelatan Satu Abad NU ini diprediksi mencapai Rp 500 miliar. Sebab, warga yang datang tentu akan membelanjakan uangnya.
“Kalau acara Nahdlatut Tujjar Fest ini dimulai seminggu sebelum puncak resepsi, kemudian ditambah 1 juta orang yang hadir di hari H. Kalau satu orang saja yang hadir belanja Rp 100 ribu dikalikan jumlah yang hadir, maka target perputaran uang Rp 500 miliar akan terpenuhi,” bebernya.
Menurutnya, NU sudah harus mulai dengan cara-cara baru dan strategi baru. Nahdlatut Tujjar Fest ini bisa menjadi gerakan ekonomi secara keseluruhan warga NU.
Bendahara umum Pimpinan Pusat GP Ansor ini mengatakan, memasuki abad ke-2, NU tidak lagi menjadi kekuatan sosial, keagamaan, dan politik. Tetapi tumbuh menjadi raksasa ekonomi. Karena itu, harapannya NU tidak lagi menjadi kekuatan ekonomi berbasis individu atau parsial. Tapi melangkah lebih maju menjadi ekosistem ekonomi berbasis korporasi.
“Abad ke-2 ini NU lahir menjadi raksasa ekonomi dengan kekuatan ekosistem ekonomi berbasis korporasi. Dengan begitu, NU akan menjadi organisasi yang mandiri secara ekonomi,” ujar mantan ketua umum PB PMII ini.(*)