SURON.CO, Surabaya – Bulan Ramadan tahun ini menjadi momentum bagi pelaku UMKM untuk menambah omzet pascapandemi Covid-19. Pelaku UMKM harus bisa meningkatkan kapasitas produksi dengan tetap menjaga kualitas selama Bulan Ramadan hingga Idul Fitri.
Oleh karena itu., kehadiran Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya sangat dibutuhkan. Supaya mengutamakan produk UMKM agar maksimal terserap pasar.
Wakil Ketua Komisi B DPRD Surabaya Anas Karno mengatakan, jika itu dilakukan UMKM di Surabaya bisa naik kelas. “Salah satunya dengan menggelar Bazar Ramadan di setiap kelurahan dengan menghadirkan produk UMKM Surabaya. Bukan produk-produk perusahaan besar,” ujar dia.
Selain itu, kata dia, pihaknya juga meminta pemkot melakukan pendampingan hilirisasi mulai dari administrasi, produk jadi hingga pemasaran. Menurutnya, masih ada keluhan UMKM yang belum mempunyai Nomor Induk Berusaha (NIB). Ada juga yang sudah masuk e-Peken sejak setahun tapi sudah belum pernah dapat order. “Juga ada yang mengeluh e-Peken kadang tidak bisa diakses,” imbuh Anas.
Untuk itu, lanjut dia, pihaknya mendesak pemkot supaya menyelesaikan persoalan-persoalan tersebut. Diharapkan agar UMKM bisa tumbuh bersama dalam menggerakkan perekonomian Surabaya pascapandemi.
Sementara itu, Ketua Paguyuban UMKM Kecamatan Sukolilo Pujiati mengatakan, saat Ramadan, UMKM produksi makanan dan minuman sangat terasa peningkatan omzetnya. “Terutama saat Bazar Ramadan. Peningkatannya bisa sampai 75 persen dibandingkan hari biasanya. Misalnya tempe, produk UMKM saya,” ujar dia.
Untuk saat ini dia optimistis karena sepertinya pandemi sudah selesai. Selain itu, sudah banyak even yang digelar.(*)