SURON.CO, Surabaya – Jawa Timur sebenarnya memiliki beragam destinasi wisata yang bisa dikembangkan menjadi pariwisata ramah muslim. Tetapi sejauh ini, realisasinya masih minim. Pasalnya, belum memiliki pengarah atau ‘dirigen’ yang bisa mengarahkan semua potensi tersebut.
“Jatim belum memiliki dirigen yang mampu mengarahkan seluruh kekuatan yang kita miliki untuk menggerakkan pariwisata ramah muslim,” ungkap Ketua Umun Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur Adik Dwi Putranto.
Padahal Jatim memiliki segalanya, Gubernurnya juga memiliki komitmen besar terhadap pengembangan industri ini. “Kalau Jatim sudah memiliki dirigen, saya yakin akan cepat mengalahkan Jateng dan Jabar yang sudah terlebih dahulu men-declare sebagai destinasi wisata halal atau pariwisata ramah muslim,” jelasnya.
Beberapa potensi destinasi wisata yang bisa dikembangkan menjadi wisata ramah muslim di Jatim. Di antaranya wisata alam Gili Iyang yang tercatat sebagai daerah dengan oksigen terbersih kedua di dunia. Selain itu, juga ada destinasi wisata Blue Fire Gunung Ijen di Banyuwangi serta destinasi wisata Gunung Bromo, Tengger, Semeru atau BTS.
Menurut Adik Dwi Putranto, Jatim memiliki segalanya. Ada wisata alam, pantai, budaya, hingga religi. Tinggal diggerakkannya menjadi wisata ramah muslim. “Kalau kita bicara wisata ramah muslim atau wisata halal, jangan dilihat dari fikihnya saja. Tetapi dari opportunity bisnisnya,” imbuhnya.(*)