SURON.CO, Malang – Pemkot Malang menyikapi arahan larangan buka bersama bagi pejabat dan ASN dengan sikap patuh tapi implementasinya beragam. Meski begitu, kegiatan-kegiatan yang sudah diprogram, seperti Safari Ramadan tetap dijalankan dengan meniadakan buka bersamanya diganti nasi kotak untuk undangannya.
Pemkot Malang malah mempersilakan buka bersama dengan syarat khusus menggandeng UMKM. Pemkot Malang memiliki cara tersendiri mengimplementasikan imbauan larangan buka bersama (bukber) di kalangan pemerintah daerah.
Wali Kota Malang Sutiaji menekankan jika perangkat daerah melakukan kegiatan bukber, maka harus melibatkan UMKM lokal Kota Malang. Ini ditegaskannya saat kembali dimintai tanggapan tentang imbauan larangan kegiatan bukber di kalangan pejabat-pejabat daerah atau ASN.
“Kita sudah dapat penjelasan kok soal itu, saat kita koordinasi dengan pemerintah pusat dan Gubernur (Gubernur Jatim), yang intinya boleh saja bukber. Tapi jangan berlebihan, jangan jor-joran,” jelasnya.
Ia menjelaskan bahwa pemerintah pusat menelurkan kebijakan tersebut, selain menjaga kondusivitas negara yang sedang menuju endemi Covid-19, juga untuk mengontrol pola hidup pejabat. Menurut Sutiaji, belakangan gaya dan pola hidup pejabat-pejabat sedang disorot oleh mata masyarakat atau publik. Hal ini menjadi pengingat kembali, agar pejabat pemerintahan pusat maupun daerah tidak berlebihan dalam berkegiatan, terutama di bulan puasa ini.
“Penjelasan dari pusat sebenarnya monggo saja bukber untuk masyarakat. Untuk pejabat pemerintah juga ditekankan agar yang wajar-wajar saja. Misal di kita (Pemkot Malang) ada rapat dari siang lalu selesai sore, ya kalau bisa buka bersama ndak apa-apa tapi nggak usah mewah-mewah,” tegas Sutiaji.
Orang nomor satu di Kota Malang ini menegaskan bahwa perangkat daerah bisa mengadakan kegiatan digandeng dengan bukber. Tetapi juga harus memberikan manfaatnya kepada masyarakat. Salah satunya adalah mengajak atau melibatkan UMKM setempat. Misalnya untuk penyediaan makanan dan minuman berbuka.
“Ndak apa-apa kalau rapat lalu sore bukber, tapi ya itu harus memberdayakan UMKM. Misal undang penjual bakso, atau penjual sate dibeli dimakan bersama untuk buka bareng dan sebagainya itu. Pedomannya itu saja, dan jangan berlebihan,” pungkasnya.(*)