SURON.CO, Yogjakarta – Gedung bekas Hotel Mutiara yang berada di kawasan Malioboro, Kota Yogyakarta mulai direnovasi untuk dijadikan sentra UMKM.
Aset milik Pemda DIY tersebut sempat terbengkalai selama beberapa tahun pasca Pemda DIY membeli dua bangunan Hotel Mutiara senilai Rp170 miliar pada 2020 lalu.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM DIY Srie Nurkyatsiwi mengungkapkan, tahap renovasi bekas Hotel Mutiara menyerap anggaran Rp 23 miliar. Bangunan tersebut ditarget dapat dimanfaatkan pada akhir 2024 mendatang.
Renovasi diperlukan untuk menambah sarana dan prasarana di gedung tersebut juga karena adanya pergantian fungsi bangunan dari hotel menjadi sentra UMKM. “Kita bangun dahulu dari sisi sarana dan prasarana gedungnya. 2024 akhir kita bisa sambil paralel kita manfaatkan,” kata Siwi.
Dia melanjutkan, selain tempat untuk berjualan, bangunan tersebut juga dilengkapi ruang inkubasi dan edukasi yang bisa dimanfaatkan oleh para pelaku ekonomi kreatif di wilayah DI Yogyakarta.
“Pasti ada ruang display, ruang untuk berkreasi ada, ruang untuk edukasi juga ada. Ruang publiknya juga ada karena di sana ikonnya adalah tempat jual produk dan jual ide. Untuk muat berapa saya belum bisa matur karena ada beberapa skema di situ,” lanjutnya.
Untuk UMKM yang dapat berjualan di bangunan tersebut harus melalui tahap seleksi dan kurasi. Siwi menjelaskan, beberapa hal yang akan dinilai adalah terkait aspek sumber daya manusia, kualitas produk, kelembagaan, manajemen pengelolaan, hingga strategi pemanfaatan teknologi informasi.
Selain itu, UMKM juga harus terdaftar dalam platform SiBakul yang dikembangkan Diskop UKM DIY. “Produknya sudah kontinyu belum, sudah diterima masyarakat, legalitasnya seperti apa. Itu kan jadi ruang-ruang yang memang harus jadi aspek dalam kurasi,” bebernya.
Siwi menegaskan, bangunan tersebut tidak akan dijadikan mall atau sekadar tempat berjualan seperti halnya Teras Malioboro. Melainkan tempat inkubasi bagi pelaku UMKM dan ekonomi kreatif di DI Yogyakarta. “Jadi mereka bisa jual ide dan jual barang. Ada ruang inkubasinya juga mereka tidak hanya menjual tapi bisa menginkubasi juga,” paparnya.
Penjabat Sekda DIY Wiyos Santoso mengatakan, Pemda DIY membeli Hotel Mutiara untuk dijadikan sentra UMKM dengan dilengkapi berbagai fasilitas yang dapat dimanfaatkan pelaku usaha kecil. Bangunan tersebut sempat terbengkalai karena diperlukan tahap penyusunan perencanaan dan Detail Engineering Design (DED) sebelum memasuki tahap renovasi.
“Kita mengharapkan dia (UMKM) bisa naik kelas terkait kualitas yang didagangkan maupun dari nilai penjualannya itu kita sediakan tempat di Mutiara. Sebagian akan jadi ruang pamer juga ada. Kita beri fasilitas-fasilitas di sana,” katanya. (*)