SURON.CO, Malang – Puluhan produk kuliner UMKM khas Kota Malang dapat ditemukan di Jl Kertanegara mulai tanggal 10-11 Juni 2023. Tempat ini bisa menjadi alternatif tujuan wisata bagi wisatawan yang berkunjung ke Malang Raya.
Acara tersebut bertajuk Iki Malang Ker. Tajuk itu merepresentasikan bahwa produk kuliner yang dihadirkan adalah khas Malang. Seperti rawon, cwi mie, bakso dan beberapa jenis kuliner lainnya. Meski begitu, juga ada beberapa produk kuliner lainnya.
Ketua Panitia Iki Malang Ker Ciciel Sri Rejeki meyatakan, ada 50 tenda produk UMKM yang hadir memeriahkan acara tersebut. Ia juga menjelaskan ada pertunjukan kesenian tradisional dan modern. Pertunjukan itu diharapkan menjadi daya tarik orang datang ke lokasi.
“Awalnya sederhana saja. Saya sebagai ketua Komunitas UKM mendengar keluhan teman-teman. Kalau di bulan ini sepi pembeli karena banyak yang memasukan sekolah dan sebagainya,” ungkapnya, Minggu (11/6).
Pelaku UMKM berdasarkan keterangan Ciciel juga merasa bahwa wisatawan lebih memilih Kota Batu dan Kabupaten Malang. Hal itu menurutnya tidak banyak memberikan manfaat bagi pelaku UMKM di Kota Malang. Ia berharap kegiatan yang berlangsung selama dua hari tersebut bisa menarik minat wisatawan ke Kota Malang.
“Kurang banyak wisatawan yang kami dapatkan manfaatnya karena sering ke daerah sebelah. Jadi, ayo kita kuatkan bersama Kota Malang ini. Kulinernya apa, keseniannya apa. Bisa stay di Kota Malang. Begitu saja keinginan awal. Kami sampaikan ke penyewa harus mengangkat Malang. Kami membawa Iki Malang Ker, agar ketika ada tamu oh ini Malang, oh Cwie Mie Malang,” ungkapnya.
Sekwil Untara Jatim Hari Dian Wahyudi menyatakan, gebyar produk UMKM itu harus ramai. Keramaian yang terjadi di acara tersebut akan membuat orang banyak mengetahui tentang kuliner khas Malang. Kesuksesan acara itu juga akan menjadi referensi untuk menyelenggarakan acara selanjutnya.
“Tentu tujuannya agar ini ramai. Harapannya kalau ini bisa dilihat masyarakat, tidak hanya Malang Raya, tapi juga luar, mereka bisa mengetahui potensi-potensi di Malang. Kulinernya juga bermacam-macam. Kami jamin kuliner itu dibikin oleh pelaku UMKM. Secara rasa teruji,” ungkapnya.
Ia juga menyatakan banyak anak muda berpartisipasi di acara tersebut. Kehadiran anak-anak muda menjadi penyemangat sendiri bagi mereka karena turut serta memeriahkan. Tak hanya itu, mereka juga punya produk yang berkualitas.
“Anak-anak muda ini luar biasa, mereka masuk ke dalam kepanitian. Mereka juga punya produk. Lulusan dari inkubator bisnis. Wawasan mereka lebih luas. Anak muda luar biasa. Jadi memang dukungan anak muda dari Kota Malang ini luar biasa,” terangnya.
Herman, seorang pelaku UMKM yang menjual makanan olahan ikan laut berpendapat peran UMKM sangat vital bagi perekonomian. Ketika kondisi ekonomi lesu, kelompok UMKM bisa berhasil lolos karena mereka bergerak di akar rumput. Pelaku UMKM menjadi pondasi yang kuat untuk menopang perekonomian.
“Menurut saya UMKM ini adalah akar rumput. Dulu, ketika pandemi, UMKM bisa bertahan. UMKM ini menggerakan ekonomi,” tegasnya.
Oleh sebab itu, ia menginginkan agar para pelaku UMKM bisa menapatkan kesempatan yang luas untuk menjual produknya. Acara Iki Malang Ker merupakan salah satu sarana mengakomodir kebutuhan pelaku UMKM. Produk yang dijual Herman di lokasi adalah olahan ikan laut. Semua ia jual dengan harga yang sama, yakni Rp 10 ribu.
“Saya juga ingin sampaikan ke masyarakat bahwa olahan makanan laut tidak mahal. Makanan laut juga tidak hanya dikonsumsi oleh sahabat di pesisir. Orang gunung juga bisa mengonsumsi ikan laut,” ujarnya.(*)