SURON.CO, Surabaya – Akses permodalan masih menjadi kendala utama bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Untuk mengatasinya, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jatim dan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Jatim menjalin sinergi dengan PT Bank Perkreditan Rakyat Jawa Timur atau yang lebih dikenal dengan sebutan Bank UMKM Jawa Timur.
Wakil Ketua Umum Bidang UMKM Kadin Jatim Idris Yahya mengatakan, ada tiga persoalan yang hingga kini masih menjadi kendala utama bagi pengembangan UMKM. Yaitu persoalan sumber daya manusia (SDM), permodalan, dan pemasaran.
“Alhamdulillah dengan kerja sama ini persoalan permodalan sudah teratasi,” ujar Idris dalam acara Sinergi Penguatan Permodalan Bagi Pelaku UMKM di Jawa Timur yang digelar di Graha Kadin Jatim, Surabaya.
Untuk persoalan peningkatan SDM dan pemasaran, Kadin Jatim juga telah melakukan pendampingan melalui berbagai program yang sudah terlaksana.
Sedangkan untuk pemasaran, di antaranya dengan memasukkan mereka di marketplace, mengikutkan di pameran dalam bentuk B to B atau melalui kunjungan antar provinsi yang selalu kami lakukan dengan Gubernur Jatim. “Kita pasarkan produk UMKM kita ke provinsi lain,” terangnya.
Menurut Idris, ada banyak keuntungan yang diperoleh UMKM melalui kerja sama dengan Bank UMKM Jatim. Di antaranya adalah kemudahan mendapatkan permodalan dengan suku bunga rendah sebesar 3 persen.
“Dari segi bunga sangat menarik, karena hanya 3 persen per tahun flat. Lebih murah dari suku bunga KUR sebesar 6 persen, bahkan setengahnya. Jadi sangat membantu pelaku UMKM dengan pembiayaan murah,” jelasnya.
Ini akan menjadi satu paket dalam program peningkatan UMKM Kadin Jatim yang sebelumnya telah dilaksanakan. Yaitu kurasi produk bekerja sama dengan Bank Indonesia. Sampai saat ini, sudah ada sekitar 2.000 UMKM di Jatim yang sudah dikurasi dengan biaya nol rupiah.(*)