SURON.CO, Surabaya – Direktur Utama Bank UMKM Jatim Yudhi Wahyu mengungkapkan, sinergitas permodalan dengan Kadin Jatim ini akan menjadi trigger dalam peningkatan penyerapan kredit di Bank UMKM Jatim, pemasaran, dan pembinaan bagi UMKM.
“Program Bank UMKM Jatim dengan Kadin Jatim ini tidak hanya sinergitas permodalan. Tetapi juga dari sisi pemasaran dan pembinaan. Bisa disinergikan semua karena tujuan kita untuk membantu UMKM menembus pasar. Termasuk berjualan, produksinya juga bisa kita sinergikan,” kata Yudhi Wahyu.
Saat ini, lanjutnya, Bank UMKM Jatim telah mempunyai sistem yang telah dikembangkan untuk mempermudah komunitas UMKM agar bisa saling terhubung untuk memperluas pengembangan pasar mereka. “Penting untuk memastikan kehadiran pemerintah dan perbankan untuk pejuang UMKM,” tandasnya.
Realisasi penyerapan kredit terbesar adalah UMKM di sektor pertanian yang mencapai 30 persen, disusul sektor perdagangan atau ritel dan UMKM. “Bahkan NPL kami di sektor pertanian ini hanya 1 persen karena di saat pandemi, sektor pertanian justru mengalami pertumbuhan yang bagus. Sektor peternakan sempat terkena imbas MPK tetapi secara risiko masih terkendali,” katanya.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Andromeda Qomariah mengatakan bahwa sinergitas permodalan UMKM dengan Kadin Jatim dan Bank UMKM Jatim adalah langkah strategis dalam meningkatkan kinerja UMKM. Terlebih kontribusi UMKM terhadap kinerja ekonomi Jatim sangat tinggi, mencapai 58,36 persen, naik signifikan dibanding tahun 2020 dan di 2021.
Sejauh ini, lanjutnya, pemerintah telah memberikan support permodalan bagi UMKM.Di antaranya melalui berbagai program pendanaan, mulai dari program dana bergulir, maupun melalui Prokesra atau Program Kredit Sejahtera dengan suku bunga 3 persen yang telah di-launching tahun lalu dan terus berlanjut di tahun ini.
“Tahun lalu hanya maksimal Rp 10 juta dengan masa pengembalian tenor 1 tahun. Tahun ini, setelah kami melakukan evaluasi dan melakukan penyesuaian, plafon kredit dinaikkan menjadi Rp 50 juta dengan tenor maksimal 3 tahun. Target tahun ini bisa mencapai Rp 450 miliar,” katanya.(*)