SURON.CO, Surabaya – Penguatan pelaku UMKM terus dilakukan. Hal ini agar mereka terus berkembang. Apalagi, penguatan UMKM jadi perhatian sejumlah pihak guna meningkatkan perekonomian dan mengurangi angka pengangguran. Salah satu penguatan itu lewat bantuan permodalan yang ditarget mencapai Rp 450 miliar dengan kuota 13.000 pelaku UMKM di tahun ini.
Sinergitas permodalan ini dikoordinasikan oleh Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur (Jatim), Bank UMKM Jatim, serta Dinas Koperasi dan UKM Jatim.
Kepala Dinas Koperaso dan UKM Jatim Adromeda Qomariah mengatakan, hingga saat ini sudah ada 5000 pelaku UMKM yang mendapat bantuan permodalan.
Bantuan permodalan bagi UMKM ini sedikit dipermudah melalui bantuan Pemprov Jatim yang menyubsidi bunga senilai Rp18,5 miliar atau sekitar 3 persen dari setiap permodalan yang diterima. “Sampai dengan kemarin sudah Rp200 miliar (bantuan permodalan) dengan 5000 UMKM,” katanya, Kamis (22/6).
Bantuan permodalan ini ditargetkan untuk mempercepat perkembangan UMKM yang mencapai 95 persen di seluruh Jatim supaya naik kelas. Begitu juga dengan peningkatan kualitas produk agar terakselerasi dari segi packaging, varian, dan brandingnya.
Selain itu, keberadaan UMKM di tengah masyarakat ini diharapkan mampu menyerap tenaga kerja. Kata Andromeda serapan tenaga kerja di sektor UMKM ini sudah mencapai 96,3 persen. Angka itu juga ditergetkan meningkat di tahun depan.
“Tahun depan kami targetkan meningkat 97 persen. Karena kita ingin mengembangkan wirausaha. Baik di sektor makanan minuman dan non-makanan minuman. Misalnya di bidang kriya dan IT,” tuturnya.(*)