SURON.CO, Surabaya – Untuk mendukung pertumbuhan UMKM Indonesia, Hotel Ciputra World Surabaya berkolaborasi bareng Pemkot Surabaya dan Global Future Cities dalam Program Smesco Mlaku-Mlaku Nang Dolly.
Acara ini dihadiri Menteri Koperasi dan UMKM RI Teten Masduki, Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste, Owen Jenkins serta Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan tamu-tamu penting lainnya. Acara tersebut diselenggarakan di Pasar Burung Dolly, Surabaya.
Dalam kesempatan tersebut, Hotel Ciputra World Surabaya memamerkan hasil karya UMKM. Yakni dengan mengubah kain seprai dan sarung bantal yang sudah tidak digunakan menjadi barang yang berguna dan bernilai.
Kain seprai dan sarung bantal yang sudah tidak terpakai diberikan kepada Wiwit Manfaati untuk dikreasikan menggunakan teknik ecoprinting dan shibori.
“Hotel kami menghasilkan banyak limbah kain seperti seprai dan sarung bantal. Namun kami tidak membiarkan barang-barang tersebut menjadi sia-sia dan terbuang,” ungkap Director of Human Resources Hotel Ciputra World Surabaya Treti Christina.
Oleh karena itu, pihaknya berkolaborasi dengan salah satu UMKM. Yaitu Witrove by Wiwit Collection dan Trovato by Zahrotus Sadida untuk mengubah linen yang tidak terpakai menjadi barang yang memiliki nilai jual. Seperti tas, outer, hiasan dinding, dan pouch.
Yang tak kalah menarik, kegiatan CSR ini tidak hanya melibatkan UMKM tetapi Lingkungan Pondok Sosial (Liponsos) Surabaya. Para penghuni Lingkungan Liponsos juga turut aktif dalam pembuatan hasil karya ini.
Di bawah binaan Wiwit Manfaati, warga Liponsos menggunakan teknik shibori. Teknik ini tidak terlalu rumit dan dapat bermanfaat untuk meningkatkan fokus mereka. Hasil karya warga Liponsos ini telah mendapat apresiasi dari Dinas Sosial dengan memesan 400 tote bag.
Tak hanya itu, Hotel Ciputra World Surabaya pun memiliki UMKM binaan, yaitu Reka Food Indonesia yang memproduksi makanan ringan khas Indonesia, yaitu rengginang. Rengginang ini sudah diperkenalkan pada pameran di Orchard Road di Singapura. “Kami sudah ada permintaan untuk pengiriman produk ke Singapura”, jelas Roni, pemilik Reka Food Indonesia.(*)