SURON.CO, Banyuwangi – Idul Adha kali ini sekaligus wujud dari kampanye Zero Plastic Waste, atau mengganti penggunaan kantong plastik sebagai wadah daging kurban. Hal ini menjadikan berkah tersendiri bagi para pengrajin besek asal Lingkungan Papring, Kelurahan-Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi.
Besek atau wadah anyaman bambu sendiri biasanya sering digunakan sebagai wadah oleh-oleh tape singkong. Namun oleh masyarakat Lingkungan Papring, besek juga sering digunakan sebagai wadah mengemas daging hewan kurban.
Salah satu perajin besek, Widi Nurmahmudi, mengatakan, jika dibandingkan dengan Idul Adha tahun lalu, pada momen Idul Adha tahun 2023 ini, pesanan besek bambu di lingkungan Papring mulai meroket.
Bahkan, menurut pendiri dari Kampung Baca Taman Rimba (Batara) itu, peningkatan pesanan besek bisa mencapai hingga 50 persen. Biasanya pesanan sebagian besar datang dari panitia Hari Raya Idul Adha dan masyarakat yang hendak menggelar hajatan.
“Alhamdulillah, pesanan besek hasil kelompok perajin Lingkungan Papring mulai meningkat hingga 50 persen. Dan hasil kerajinan besek dari kelompok kami hanya dijual di wilayah Banyuwangi saja,” kata Widi.
Widi juga menjelaskan, alasan kenapa hasil kerajinan besek dan kerajinan bambu lain dari kelompoknya hanya dijual di wilayah Banyuwangi saja. Hal itu dilakukan karena, sebagai bentuk sosialisasi Zero Plastic Waste dan mengenalkan produk kerajinan bambu khas dari kelompok UMKM di Lingkungan Papring, kepada masyarakat Banyuwangi secara luas terlebih dahulu.
“Itu juga sebagai penguatan penjualan di pasaran Banyuwangi bagi kelompok kami, yaitu Kriya Bambu Papring, yang saat ini terdiri dari 21 orang,” pungkasnya.
Kelompok perajin Kriya Bambu Papring, dalam seminggu bisa mampu memproduksi sebanyak 100 hingga 150 pcs besek, dengan variasi ukuran 10-22 cm. Memakan waktu lama memang, karena proses pembuatannya yang estafet. Selain itu, bahan baku bambunya sendiri juga mengambil dari hutan yang cukup jauh ke dalam..(*)