SURON.CO, Batu – UMKM di Kota Batu, khususnya Kampung Rejoso, Kecamatan Junrejo butuh dukungan untuk bangkit. Saat ini titik produksi di kampung tersebut mengalami penurunan. Salah satu cara untuk membangkitkannya adalah menyediakan sentra galeri sebagai tempat pemasaran bersama.
Koordinator Kampung UMKM Rejoso Kota Batu Sukirno mengatakan, pangsa pasar kerajinan kayu mulai perlahan hilang. Pemilik produksi kerajinan kayu bernama Tohu Srijaya ini mengatakan, sebenarnya sektor UMKM di Kota Batu ini bisa maju tapi kuncinya Pemkot Batu tidak tinggal diam.
“Contohnya, kalau pemkot atau organisasi perangkat daerah (OPD) membuat pameran ya jangan hanya seremonial. Usai pameran terus tidak ada tindak lanjut,” bebernya.
Sebenarnya menurutya tidak harus membeli produk. Tapi, paling tidak peduli kalau produk kerajinan kayu adalah kebanggaan Kota Batu.Tak hanya itu, dia menuturkan, jumlah pekerja di bidang kerajinan kayu pada tahun 2001 hingga 2020 cukup banyak mencapai 80 orang. Namun, saat pandemi Covid-19 sedang gencar-gencarnya di tahun 2021 kini hanya ada 50 orang.
“Ya, ada 30 orang memilih untuk alih profesi. Ada yang membuka usaha makanan dan minuman serta bisnis online,” tutur pelaku ekonomi kreatif (ekraf) selama 26 tahun ini.
Dia juga menyebut, kondisi penurunan titik produksi kerajinan kayu ini jangan sampai terjadi lagi. “Sebaiknya Batu punya galeri kota. Jadi, produk UMKM masuk di sana. Sehingga, ada tim pemasarannya. Sedangkan, pemilik ekraf bisa fokus produksi,” imbuh dia.
Sementara itu, Kepala Desa Junrejo Andi Faizal Hasan menjelaskan, Dusun Rejoso terbilang paling kecil tetapi 60 persen warganya adalah pelaku UMKM. “Kalau saya berharap Kampung UKM Rejoso ini dapat menjadi milik Pemkot Batu bukan hanya sekadar kebanggaan dusun aja,” tuturnya.
Ditambahkannya, ke depannya Kampung Rejoso ini bukan sekadar menjual produk saja. Melainkan, wisatawan dapat belajar cara pembuatannya dan setelahnya bisa membawa hasil produknya sebagai buah tangan.
“Saya rasa untuk pengembangannya bukan kepada produk dari desain karena anak muda di sana sudah banyak berinovasi. Melainkan, arahnya lebih kepada pemasarannya,” ungkap Andi.(*)