SURON.CO, Mojokerto – Jalan sukses itu kini makin terang. Asal memahami tips dan triknya, keputusan hijrah pelaku UMKM ke pasar digital tak boleh ditunda.
Apalagi, ada berita bagus, yakni di tengah isu resesi ekonomi, Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEa) mencatat pertumbuhan e-commerce di Tanah Air berkembang dengan baik hingga 2023.
Hal itu dibuktikan dengan pertumbuhan UMKM go digital yang sudah menembus angka 21,8 juta. Mendekati target Kementerian Koperasi dan UMKM di angka 30 juta UMKM go digital pada 2024. Dari situ, pelaku UMKM tinggal jeli mengintip peluang produk apa yang diminta pasar e-commerce.
“Ikuti keinginan pasar, lalu lakukan inovasi. Bikin beda dari yang sudah ada. Diferensiasi itu bikin produk kita eksklusif dan diburu pelanggan lintas daerah, bahkan dunia. Yuk, ubah citra produk UMKM dari jago kandang jadi juragan kelas dunia,” ujar kreator konten Babyta Fara.
Hal itu dikatakan saat tampil sebagai narasumber dalam diskusi literasi digital di halaman Balai Desa Brangkal, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, yang digelar Kominfo bekerja sama dengan UMKM Mojokerto serta mengusung tema Digital Marketing bagi UMKM Pemula.
Selain Babyta Fara, diskusi juga menghadirkan narasumber lain, yakni key opinion leader Nessa Icha dan penyiar Arief Boo, serta Riska Regita selaku moderator. Adapun untuk bisa jadi juragan kelas internasional, Nessa Icha membagi pengalaman untuk meraih permintaan. Yakni pintar dan kreatif bikin branding produk dengan konten menarik dan mudah diakses pasar.
“Bisa lewat YouTube. Bikin video menarik dan mengundang minat banyak follower. Juga di Instagram atau Facebook. Kalau punya produk baru, pesan singkat di Twitter juga pas untuk sarana promosi,” saran Nessa soal pilihan media sosial yang efektif buat mempromosikan produk inovatif UMKM.
Yang tak kalah penting, Arief Boo menimpali, kalau sudah punya website atau akun media sosial, kelola secara efektif. Cepat merespons kalau ada chat dari calon konsumen. “Ini zaman digital. Cirinya quick response. Kita bisa langsung dan lebih cepat mengakses konsumen, dan mereka butuh direspons cepat,” kata Arief.(*)