SURON.CO, Surabaya – Para pelaku UMKM diminta untuk fleksibel mengikuti perkembangan zaman. Jangan sampai bersifat konvensional lagi. Artinya, penggunaan promosi online dan kerja sama dengan marketplace juga harus ditingkatkan.
Hal ini diungkapkan Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Jawa Timur Arumi Bachsin Emil Dardak. Menurutnya ketangguhan UMKM Jatim sudah teruji. Apalagi, 60 persen perputaran ekonominya ada di pundak UMKM. Dari 60 persen itu, 50 persennya digerakkan oleh perempuan.
“Maka Dekranasda pembinaannya harus tepat sasaran dan mengikuti tujuan pembangunan. Termasuk dengan memanfaatkan teknologi,” kata Arumi, usai melantik Dekranasda Situbondo.
Istri Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak ini menekankan, setiap kabupaten-kota di Jawa Timur memiliki ciri khas masing-masing untuk kerajinannya. Arumi mengatakan, UMKM di daerah, termasuk Situbondo, harus menonjolkan keunikan yang ada. Sehingga, tidak akan serupa dengan produk UMKM lainnya.
“Jadi saya minta jangan lihat kanan-kiri. Kabupaten-kota itu punya keunggulannya masing-masing. Karena kita sering memandang bagus daerah lain. Padahal kita harus lihat dari perspektif Situbondo sendiri,” jelasnya.
Situbondo dengan kekayaan lautnya, sebut Arumi, bisa fokus terhadap produk maritimnya. Misalnya produk ikan maupun motif bahari yang dicetak di kain dan batik lokal. Meski begitu, Arumi menjelaskan bahwa kesuksesan UMKM tidak hanya sekadar keunikannya saja, tetapi juga perlu memperhatikan manajemen bisnis.
“Keunikan yang dimiliki UMKM di sini harus ditunjang dengan promosi dan strategi pemasaran. Di sinilah peran bupati sebagai pembina ada untuk mendukung mereka,” katanya.(*)