SURON.CO, Sampang – UMKM kue Lapaste merupakan usaha rumahan yang memproduksi jajanan tradisional Madura. Usaha ini berada di Jalan Cempaka Nomor 4, Kelurahan Dalpenang, Kecamatan=Kabupaten Sampang.
Usaha yang dibangun sejak tahun 2016 oleh Siti Fatihah khusus melayani para penikmat jajanan tradisional Madura. Seperti aneka kue Semprit (Serpot: Madura), Sagon, Sadru, dan Pastel.
Alasan perempuan melakukan usaha ini adalah karena sekarang jajanan tradisional Madura hampir punah Tidak banyak orang berupaya meneruskan warisan kuliner leluhur khas Madura, khususnya Sampang. “Kalau bukan orang Sampang, terus siapa lagi yang meneruskan warisan kue tradisional dari para pendahulu?” tutur Siti Fatihah, istri dari M. Anas Fikri ini.
Dari segi rasa serta kualitas jelas Siti Fatihah, tidak kalah dengan kuliner kekinian. Bahkan berasa nikmat sambil mengingat kenangan masa lalu. Produk kue Lapaste mulai dicari masyarakat pecinta dan penikmat jajanan tradisional baik di wilayah Madura dan sekitarnya. Penjualan produk kue semakin meningkat menjelang puasa dan lebaran.
UMKM Lapaste mempunyai empat pekerja dengan rata-rata omzet 25 juta per-bulan. Produk kue yang dan harga yang ditawarkan bervariasi. Di antaranya Semprit (Serpot) original Rp. 40 ribu, Semprit Coklat Rp. 40 ribu, sagon ketan putih Rp 39 ribu, sagon kacang ijo Rp 39 ribu, pastel Rp 75 ribu, serta aneka cookies.
Namun sebagaimana usaha rumahan lainnya, sejumlah permasalahan produksi muncul. Masalah tersebut adalah proses produksi kue masih belum efisien karena masih menggunakan tangan ketika membuat adonan bahan kue semprit. Dampaknya adalah proses produksi kue semprit relatif lama. Khususnya pada tahap mencampur adonan bahan kue sehingga menghambat proses produksi secara keseluruhan.
Selama ini pemilik UMKM, menggunakan wajan besar sebagai wadah adonan kue dan dimasak sambil dipanaskan. Selanjutnya pekerja mengaduk dengan gagang (sutel: Madura) manual dengan tangan terhadap adonan bahan kue secara berulang-ulang.(*)