SURON.CO, Jombang – Masalah pengelolaan limbah perajin tahu di Jombang masih jadi batu sandungan pengembangan UMKM. Teranyar, Perkumpulan UMKM Tahu Jombang Sumber Berkah mengadu kepada Ketua DPD AA LaNyalla Mahmud Mattalitti mengenai persoalan yang mereka hadapi. Pasalnya, pada Kamis (4/1), perajin tahu di Jombang didatangi petugas Polda Jatim terkait pembuangan limbah.
Mencermati fakta yang ada itu, LaNyalla meminta Pemkab Jombang untuk segera memfasilitasi perajin tahu untuk membangun instalasi pengolahan air limbah (Ipal).
“Yang menjadi keluhan mereka adalah para perajin tahu ini tak memiliki instalansi pengolahan limbah, karena biaya yang besar. Untuk lahan, mereka sudah menyediakannya. Ini yang perlu didorong dan difasilitasi,” kata LaNyalla.
Berdasarkan surat yang ditujukan kepada Ketua DPD bernomor 03.006/SB-TJ/I/2024 tertanggal 7 Januari 2024, Perkumpulan UMKM Tahu Jombang Sumber Berkah yang beranggotakan 82 orang menyatakan komitmennya untuk membuat Ipal skala komunal.
“Akan tetapi sampai hari ini belum ada penanganan dan sentuhan dari Pemkab Jombang. Artinya, mereka sesungguhnya berkomitmen terhadap hal itu,” ungkap LaNyalla.
Komitmen ini, tegas LaNyata, harus didukung agar perajin tahu yang berkontribusi terhadap pendapatan asli daerah (PAD) Jombang tak melulu dihadapkan pada masalah hukum.
Senator asal Jawa Timur itu meminta Pemkab Jombang menyambut komitmen perajin tahu untuk bersama-sama membangun Ipal. “Pemkab Jombang perlu hadir dalam persoalan yang dihadapi perajin tahu,” ujar LaNyalla.
Di sisi lain, dalam suratnya, para perajin tahu meminta agar pasokan kedelai yang merupakan bahan baku tahu supaya jadi fokus perhatian pemerintah. Sebab, mereka selama ini mengeluhkan sering terjadi keterlambatan suplai kedelai impor. Sehingga, menyebabkan harga kedelai tidak stabil.
“Terkait pasokan kedelai ini, pemerintah pusat harus turun tangan. Jangan sampai suplai kedelai sebagai bahan baku tahu menjadi terhambat. Saya akan berkoordinasi dengan kementerian terkait hal ini,” tegas LaNyalla.
Di sisi lain, LaNyalla pun meminta kepada Kamar Dagang dan Industri (Kadin), baik di Jombang maupun di Jawa Timur untuk turut serta membantu menyelesaikan persoalan yang dihadapi pengrajin tahu.
“Saya kira Kadin Jombang dan Kadin Jatim perlu turut andil menyelesaikan persoalan ini. Agar perajin tahu kita tak berurusan terus dengan hukum dan pasokan bahan baku mereka lancar,” tegas pimpinan DPD yang rajin turun ke pelosok-pelosok desa ini.(*)