SURON.CO, Surabaya – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) berkolaborasi dengan PT Pertamina Smexpo dan didukung Pakuwon Group menyelenggarakan Temu Bisnis Kemitraan Nasional Rantai Pasok (Kenarok).
Acara ini yang mempertemukan para pelaku ekonomi kreatif (UMKM) dengan industri pariwisata di Jawa Timur guna memperkuat rantai pasok industri pariwisata. Dalam acara yang berlangsung di Tunjungan Plaza 6 Surabaya, para pelaku UMKM berkesempatan berinteraksi langsung dengan pemangku kepentingan industri pariwisata.
Mereka mendapatkan wawasan tentang kebutuhan pasar, serta membangun jaringan yang lebih luas. Para peserta juga diajak saling belajar, berkolaborasi, dan berinovasi, dengan harapan dapat menciptakan produk dan layanan yang tidak hanya bernilai ekonomis tetapi juga memiliki daya saing tinggi di tingkat nasional maupun internasional.
Menparekraf/Kabaparekraf Sandiaga Salahuddin Uno dalam sambutannya secara daring di acara bertajuk Kenarok Kemenparekraf X Pertamina Smexpo menjelaskan, pentingnya peran industri pariwisata dan ekonomi kreatif dalam perekonomian Indonesia. “Serapan tenaga kerja dari industri ini mencapai lebih dari 40 persen dan kontribusi devisa negara sebesar 10,46 miliar dolar AS pada tahun 2023,” ujar Sandiaga.
Targetnya, pada tahun 2024, sektor ini diharapkan mampu menyumbang sebesar 4,5 persen dari PDB. Data BPS menunjukkan peningkatan performa pariwisata Indonesia pada tahun 2023 dengan total kunjungan wisatawan mancanegara mencapai 11,6 juta kunjungan.
Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf/Baparekraf Rizki Handayani mengatakan, kegiatan ini menandai langkah besar dalam mendukung integrasi UMKM ke dalam rantai pasok industri pariwisata, melalui penandatanganan 70 perjanjian kerja sama (PKS) yang berpotensi mengubah lanskap ekonomi kreatif dan pariwisata di Indonesia.
Mewakili PT Pertamina, Ujang Supriyadi menegaskan komitmen perusahaan dalam mendukung inisiatif pemerintah untuk pemberdayaan UMKM. “Kerja sama ini merupakan langkah maju dalam mewujudkan visi Indonesia yang berkelanjutan, di mana sektor energi dan pariwisata dapat saling mendukung untuk pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan,” ujar Ujang.
Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur Dian Okta Yoshinta mengungkapkan, inisiatif ini adalah momentum penting untuk Jawa Timur sebagai provinsi dengan kekayaan budaya dan potensi ekonomi kreatif yang besar. (*)