SURON.CO, Surabaya – Founder Ikatan Perempuan Indonesia Peduli (IPIP) Asrilia Kurniati mulai mendekati anak muda Surabaya lewat dialog Ngobras Ngobrol Bareng Asrilia di Hotel Mercure Surabaya. Dialog yang dihadiri anggota Karang Taruna Surabaya tersebut membicarakan soal UMKM.
Diketahui, Asrilia sendiri digadang-gadang bakal mencalonkan diri sebagai Wali Kota Surabaya pada Pemilihan Wali (Pilwali) Kota Surabaya 2024. Namun, Asrilia menampik dialog tersebut bagian dari pendekatan kepada anak muda Surabaya atas niat pencalonannya. “Gak ada ke arah situ (Pilwali Kota Surabaya) sebenarnya,” ujar perempuan yang akrab disapa Lia ini.
Meski begitu, Lia berharap agar semua pihak mendoakan yang terbaik untuknya. Bila ada jalan maju di Pilwali Surabaya, maka Lia berniat untuk maju secara independen.”Kalalau emang iya, doakan saja. Kalau memang udah jalannya, itu semua terserah pada Allah. Saya cuman menjalankan, tapi kalau memang diberi jalan, saya maju independen,” kata dia.
Lebih lanjut, Lia menjelaskan, dalam dialog tersebut para audiens yang mayoritas anak muda tersebut, banyak menyampaikan aspirasi tentang usaha mereka. Mereka bertanya tentang bagaimana cara memasarkan produk UMKM yang dimiliki.”Selamaa ini mereka takutnya akan mati sendiri karena tidak ada pelatihan dan bimbingan dari marketingnya,” tutur Lia.
Lewat organisasinya yakni Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Indonesia (PPJI) dan IPIP, Lia akan membantu UMKM di Surabaya. Bantuan tersebut mulai dari bimbingan membuat produk dengan kualitas lebih baik, pengemasan, hingga pemasaran.
“Marketingnya juga akan kita arahkan kemana, setiap event dari PPJI kita ikut sertakan mereka. Bagaimana juga mereka membuat sertifikat halal dan BPOM secara gratis. Insyaallah dengan adanya PPJI serta ngobras, semua akan bisa menjadi satu dan bekerja sama agar UMKM menjadi lebih baik,” jelas Lia.
Target dialog dengan masyarakat tersebut nantinya tak cuma membantu UMKM di Surabaya saja. Tetapi bisa meluas sampai membicarakan soal infrastruktur. Kemudian, hasil ngobras tersebut akan disampaikan kepada pemerintah.
“(Targetnya) mendengarkan apa yang menjadi aspirasi masyarakat, terutama adik-adik Kartar tadi, serta ibu-ibu yang jadi pelaku UMKM. Kalau memang nanti kita dengan Ngobras ini meluas, bukan hanya tingkat UMKM tapi juga istilahnya infrastruktur dan lain-lain maka kita akan sampaikan ke pemerintah. Kita menjadi wadah, kita menjadi jembatan untuk menyampaikan ke pemerintah,” pungkas Lia.(*)