SURON.CO, Madiun – Sektor UMKM di Kota Madiun tengah menjadi primadona. Perekonomian terdongkrak dari perputaran uang dari sektor UMKM.
Kantong para pelakunya pun relatif tebal. Terlebih saat Ramadan. ‘’Setiap hari mulai pukul 14.00 sampai menjelang buka puasa saya mendapatkan Rp 200-400 ribu,’’ kata Narto, pedagang es buah di Bundaran Taman.
Kepala Dinas Tenaga Kerja, Koperasi dan Usaha Mikro (Disnaker-KUM) Kota Madiun Andriono Waskito Murti mengamini bahwa salah satu pendongkrak perekonomian kota adalah sektor UMKM.
Yang mana, pemkot berupaya memfasilitasi sejumlah lokasi. Seperti Pahlawan Religius Center (PRC), Pahlawan Business Center (PBC), serta lapak-lapak kelurahan. ‘’Pertumbuhan perekonomian Kota Madiun 40-50 persen dari UMKM. Itu akan meningkat selama Ramadan,’’ ungkap Andriono.
Catatan badan pusat statistik (BPS) setempat, total terdapat 32.546 UMKM beromzet Rp 2 miliar pada 2023 di Kota Madiun. Yang beromzet Rp 2-15 miliar sebanyak 388 usaha. Kemudian, 42 usaha dengan omzet Rp 15-50 miliar.
Guna menggenjot sektor primadona ini, pemkot juga melakukan beberapa upaya pemerataan. Bersama sejumlah instansi, disnaker-KUM bakal mengadakan bazar takjil Ramadan.
Sasarannya, 27 kelurahan dengan 32 titik lapak. ‘’Ini sekaligus untuk menggerakkan perekonomian masing-masing di kelurahan,’’ ujarnya.(*)