SURON.CO, Madiun – Di tengah gemerlap Ramadan, industri kuliner lokal berlomba menghadirkan inovasi yang tidak hanya menarik perhatian namun juga menyentuh hati masyarakat.
Mila Ponia, pengusaha yang memulai usaha Bluder Cinta sejak tahun 2019, mengerti betul esensi dari bulan suci ini. Dengan kepiawaiannya, ia mengkreasikan varian baru bluder takjil yang ekonomis, tanpa mengesampingkan kualitas dan keunikan rasa.
“Ukurannya lebih ekonomis dari yang varian reguler. Kami juga sediakan kemasan sesuai budget pelanggan. Ada yang paper bag dan paper bowl,” terang Mila, saat berbincang di pabriknya di Manisrejo.
Kesigapan Mila dalam merespons dinamika pasar di awal Ramadan, ketika penjualan oleh-oleh cenderung menurun, merupakan langkah strategis untuk mempertahankan roda produksi. Apalagi, ia memiliki tanggung jawab terhadap sepuluh karyawan yang bergantung pada kelangsungan usaha ini selama bulan puasa.
Kreativitas Bluder Cinta tidak berhenti pada kemasan semata. Dengan menghadirkan 17 varian rasa yang terbagi menjadi 12 rasa standar dan 5 rasa premium, Mila berhasil menggoyang lidah pelanggan. Varian rasa premium seperti sambel pecel, abon, tiramisu, choco crunchy, dan matcha merupakan hasil kolaborasi dengan UMKM Kota Madiun, menunjukkan sinergi yang harmonis dalam memperkuat ekonomi lokal.
“Khusus sambel pecel dan abon, kami menggandeng UMKM Kota Madiun sebagai partner bisnis,” ungkap Mila, menyoroti pentingnya kerja sama antar pelaku usaha.
Bluder Cinta juga menawarkan paket hampers Lebaran yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan. Mulai dari isi satu hingga sepuluh bluder. Kemasan yang ditawarkan pun beragam, dari kardus hingga hantaran eksklusif, menambah nilai estetika dan personalisasi produk. Namun, di balik upaya keras mengejar keuntungan, Mila tidak melupakan esensi dari berbagi di bulan Ramadan. Ia menginisiasi kegiatan sosial dengan membagikan takjil kepada warga sekitar setiap Senin, Rabu, dan Jumat.(*)