SURON.CO, Surabaya – Menteri Sosial, Tri Rismaharini atau akrab disapa Risma menceritakan pengalamannya membantu mendesain produk UMKM yang dibuat saat masih menjabat sebagai Wali Kota Surabaya.
Risma mengatakan, pada saat itu, dia melihat banyak warganya, khususnya ibu-ibu yang masih di bawah garis kemiskinan padahal suaminya bekerja. Risma mencontohkan ibu-ibu rumah tangga yang mencari pendapatan tambahan dengan berjualan makanan tradisional dengan kemasan yang didesain lebih menarik.
“Saya cari data-data keluarga miskin ini. Misalnya jualan rujak, harganya Rp 2 ribu, paling mahal Rp 5 ribu, kenapa di luar negeri bisa mahal, dari situ harus ada value, kita masuk dunia digital. 2010 ya mungkin belum ada marketplace, saya harus digital, kita pelatihan bagaimana kekuatan sebuah packaging,” kata Risma pada acara Kementerian Sosial dan Tatarupa Nusantara menggelar Designer Summit 2024 di Gedung Aneka Bhakti Kementerian Sosial, Jakarta.
Risma mencontohkan, pada tahun 2010 seorang tukang pecel memiliki omzet paling banyak Rp 150 ribu per hari, lalu dengan jualan online serta diberi pelatihan desain, omsetnya bertambah bahkan berkali-kali lipat.
“Setiap harinya Rp 100 ribu paling banyak Rp 150 ribu. Kemudian kita ajari berjualan online, dan ternyata bahkan hari ini bisa Rp 10 juta. Artinya kekuatan produk yang kita jual bukan hanya makanan itu enak, bentuknya bagus, tapi desain yang berpengaruh pada produk itu maka akan memberikan nilai tambah,” ujarnya.
“Jadi, yang tadi saya sampaikan bahwa ini kekuatan ini luar biasa, apalagi sekarang dunia industri kreatif sangat memungkinkan kita bergerak di bidang kreatif apapun,” tutup dia.
Designer Summit 2024 ini bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi para designer muda yang telah berpartisipasi dalam kegiatan sebelumnya yaitu Tatarupa Nusantara 1000 UMKM.
Tatarupa Nusantara bersama Kementerian Sosial telah berhasil melakukan rebranding kemasan bagi 384 UMKM binaan Pahlawan Ekonomi Nusantara (Pena) di wilayah Jabodetabek.(*)