SURON.CO, Nganjuk – Dalam rangka mempersiapkan diri menghadapi persaingan produk di pasar global, Dinas Koperasi Provinsi Jawa Timur mengadakan Bimbingan Teknis Penguatan Usaha KUKM (Koperasi Usaha Kecil dan Menengah) dan Pelatihan Pembuatan Produk.
Kegiatan yang dihadiri oleh UMKM dari Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Kediri dan Kabupaten Madiun tersebut diadakan di Hotel Front One Ratu, Nganjuk.
Dalam pertemuan kali ini, peserta mendapatkan materi pelatihan berupa Kebijakan Dinas Koperasi Pemprov Jatim dalam rangka pembinaan dan upaya untuk memperbesar kuantitas dan kualitas UMKM di Jatim, strategi pemasaran pasar modern via medsos, dan motivasi menjadi pengusaha yang sukses.
Tim Bimtek menghadirkan sejumlah pemateri yang sudah malang melintang di dunia UMKM. Di antaranya, Nasrullah Hasin, CEO Rumah Kemasan dan tenaga ahli Business Development Center Diskop UKM Jatim. Beberapa karya desainnya tetap bertahan dan menjadi brand ternama di Indonesia.
Salah satunya adalah kemasan Masako. Dia siap membagikan ilmu dan mempersilakan peserta pelatihan berkunjung ke Rumah Besar Packaging yang dibangunnya di daerah Mojokerto.
Pemateri selanjutnya adalah Deni Andis Ifnu Solim, founder PT. Funvita Indonesia dari Kota Malang. Dia berbagi ilmu tentang strategi pemasaran modern dengan digital marketing. Deni menyampaikan, digital mrketing akan membantu para pelaku usaha secara mudah dalam memasarkan produk dengan target pasar yang lebih luas tak terbatas.
Sosok yang tergolong masih muda tersebut juga membagikan cara menarik minat konsumen dengan mengakses beberapa sistem digital. Perkembangan zaman menuntut seluruh pelaku usaha untuk turut serta belajar dan menguasai srrategi pemasaran lewat media sosial agar tidak tertinggal.
Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Nganjuk Cuk Widiyanto turut hadir menyuntikkan semangat kepada para pelaku usaha dalam upaya pengembangan kualitas dan kuantitas produk menuju pasar global.
Puncak acara, Ibu Ririn selaku founder UD Family Food, membagikan resep dan motivasi suksesnya dalam menciptakan sebuah produk mi level serta berbagai frozen food yang cukup diminati hingga ke luar negri.
Sebanyak 60 peserta sangat antusias berdemo membuat mi level sesuai resep yang telah dipaparkan oleh sang mentor. Mulai dari resep membuat mi level, bumbu racik, isian pangsit ayam sampai produk siap dikonsumsi. “Lebih mantul, lebih nyes dan tentu saja lebih sehat,” ungkap salah satu peserta setelah mencicipi hasil demo mereka.
Pasca pelatihan, diharapkan peserta bisa membuka usaha mi level dengan rasa yang lebih enak dan jauh lebih sehat. Selanjutnya siap bersaing dengan warung-warung mi yang telah dikenal sebelumnya.(*)