SURON.CO, Surabaya – Mengulik perkembangan UMKM di Surabaya, ada salah satu usaha kuliner yang cukup berkembang pesat. Yaitu UMKM Sambel D’Sus. Bisnis ini dimulai dari tahun 2021 awal. Setahun jalan sendiri tapi stagnan.
Tapi usaha mulai berkembang ketika mendapat perhatian dari anak-anaknya. Anaknya memberikan masukan dalam segi packaging dan promosi. Dengan ide kreatif anak-anaknya usaha D’Sus semakin dikenal, dan banyak peminatnya.
Nama usaha D’Sus ini diambil dari namnya Sus, yang biasa dipanggil Budhe Sus. Lalu terciptalah brand D’Sus agar terkesan kekinian. Awalnya usaha ini bukan sambel, tapi jualan Ayam Lodho. Pada saat itu masa pandemi Covid 19, Sus merasa perlu memikirkan lagi bagaimana berjualan yang lebih praktis, dan tidak harus ketemu orang. Akhirnya Sus membuat kreasi bumbu yang bisa dijual secara online.
Namun seiring berjalannya waktu, anaknya mulai menaruh perhatian pada usahanya. Lalu menyarankan dirinya untuk mengubah kata bumbu menjadi sambel. Karena anaknya menilai kata sambel lebih menarik daripada bumbu. Alhasil dirubahlah brandnya dengan nama Sambel D’Sus. Menurut mereka jika pakai nama bumbu hanya sebagian orang yang tahu. Beda nama sambel akan lebih menarik. Dengan nama sambel ternyata malah banyak yang suka.
Tidak hanya berhenti disitu, anaknya membranding produk dengan kemasan yang menarik dengan tampilan kekinian. Dan ciri khas produk ini, kemasannya bisa bercerita. Dengan ditampilkan narasi melalui packagingnya, membuat produk ini seakan bercerita. Ini menambah estetika dan yang pastinya mendongkrak penjualannya.
Menurut anaknya sebuah produk harus memiliki unique selling. Awalnya Sus yang tidak menghiraukan saran anaknya, seiring berjalannya waktu mulai membuka diri untuk mengikuti saran anaknya. Sehingga perubahan mulai terjadi pada produknya. Sampai akhirnya Sus merasakan perkembangan yang pesat dari adanya campur tangan anak-anaknya.
Awalnya Sus buat sambal yang biasa dipakai lauk orang pada umumnya. Produk D’Sus lauknya dipanggang beda dengan yang biasa orang jual. D’Sus menjadi spesialis sambel panggang, dan dengan lauk yang dipanggang juga. Rasanya cukup khas, dan banyak pelanggan yang suka dengan aroma panggang dari sambal ini.
Jika produk sambal yang lain digoreng, Sus memilih produknya di panggang saja. Sus mengaku kalau dipanggang lebih bisa berkurang kadar airnya, jadi lebih awet untuk dikemas. Jika digoreng masih ada kadar airnya dan kalau dipanggang lebih set dan membuat sambal bertahan lebih lama.(*)