SURON.CO, Mojokerto – Pemerintah Desa Watesumpak, Kecamatan Trowulan terus melakukan upaya pemberdayaan pelaku ekonomi kreatif.
Di antaranya, dengan memfasilitasi pemasaran kerajinan patung, hingga mengutamakan belanja produk UMKM warga sendiri untuk berbagai kebutuhan. Penduduk Desa Watesumpak mayoritas bekerja sebagai petani dan perajin patung.
Sebagai wilayah yang diyakini masuk bekas ibu kota Kerajaan Majapahit, desa dengan lima dusun ini memang memiliki banyak pemahat. Tak heran, apabila patung dari Desa Watesumpak dikenal memiliki kualitas unggulan.
”Kami berupaya untuk ikut mempromosikan kerajinan patung yang dibuat warga. Termasuk di pertanian juga kami dukung dengan penyediaan irigasi, serta pembangunan jalan usaha tani,” kata Sekretaris Desa Watesumpak, Dadang Dwi Ardyanto.
Selain dua mata pencarian di atas, sebagain warga juga bergerak di bidang ekonomi kreatif UMKM. Menurut Dadang, produk yang mereka buat antara lain, olahan tempe, keripik pisang, hingga kue-kuean.
Pemerintah desa menggandeng para pelaku UMKM tersebut setiap kegiatan desa, seperti rapat. Kebutuhan konsumsi diserahkan kepada warga desa sendiri tanpa mencari pemasok dari luar. ”Kami memang fokus memberdayakan warga sendiri. Jadi, mereka kami ajak ke bank untuk membuka rekening terus pembayarannya ditransfer,” tuturnya.
Upaya-upaya pemberdayaan ini diharapkan mampu turut menggerakkan perekonomian warga. Baik yang bergerak di bidang pertanian maupun ekonomi kreatif.
Dadang menyebut kemajemukan warga ini menjadi keunggulan bagi Desa Watesumpak yang memiliki banyak situs penting peninggalan Majapahit. Sehingga langkah-langkah pelestarian terus dilakukan seiring dengan peningkatan ekonomi warga.(*)