SURON.CO – Produk fesyen dari delapan UMKM binaan PT Pertamina (Persero) ikuti Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) 2024 yang digelar pada 9-12 Oktober 2024, bersama dengan dengan Trade Expo Indonesia ke-39, di ICE BSD, Tangerang.
Kiprah UMKM binaan ini makin bersinar dengan diraihnya penghargaan The Best Eco Friendly Product untuk UMKM Dara Baro.
UMKM binaan Pertamina ambil bagian pada pagelaran adibusana ini, yakni Dara Baro, Haluan Bali, Batik Jinggar, Prabu byYangke, Shamara, Ronald Moreno, Nia Boutique, serta Klambikoe by Anti.
Dara Baro, menjadi perhatian khusus karena menonjolkan karya yang berkomitmen pada prinsip keberlanjutan, dengan konsep fashion circular.
Dara Baro menerapkan metode upcycling melalui teknik jahit boro, yakni menjahit potongan kecil kain, sehingga mengubah limbah tekstil menjadi busana siap pakai berkarakter dan unik.
Direktur Keuangan Pertamina, Emma Sri Martini, yang turut hadir dalam Fashion Show mitra binaan Pertamina, memberikan dukungan serta apresiasinya terhadap produk yang menonjol dari para desainer lokal, khususnya UMKM binaan Pertamina.
“Komitmen Pertamina untuk mendukung pelaku UMKM, khususnya di sektor fesyen untuk mengkurasi produk UMKM, meningkatkan kualitasnya dan membuka akses baik itu akses pendanaan, pemasaran, dan juga pangsa pasar,” ujar Emma.
Lebih lanjut, Emma menambahkan, Pertamina akan terus berkomitmen menjaga keberlanjutan UMKM serta memperluas komunitas UMKM di masa mendatang. Pertamina juga akan mengoptimalkan potensi para pelaku UMKM agar menjadi kekuatan dalam sektor ekonomi kreatif yang dapat berkontribusi signifikan terhadap perekonomian Indonesia.
Salah satu mitra binaan, Defria Kirana, pemilik Haluan Bali, yang telah bermitra dengan Pertamina selama tiga tahun mengapresiasi Dukungan dan pemberdayaan UMKM Pertamina dalam JMFW 2024.
“Dukungannya sangat terasa banget dari awal, Bukan hanya soal memberikan kesempatan kami untuk exhibition, tetapi kami juga bisa scale-up karena selalu ada mentoring dan pelatihan-pelatihan. Bahkan kita dilatih sampai mengetahui bagaimana caranya kita memenuhi standar untuk bisa sampai ekspor,” ujarnya.
Defria menambahkan bahwa sebelum menjadi mitra binaan Pertamina, usaha yang dijalankannya belum mengalami perkembangan signifikan, terutama dalam aspek pengalaman, pemasaran, serta akses informasi terkait ekspor.
Sementara itu, Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso menambahkan, tujuh UMKM binaan Pertamina di sektor fesyen terpilih untuk ikut dalam pagelaran adibusana ini karena memiliki produk unik khas Indonesia. Keunikan itu diantaranya produk yang menggunakan kain nusantara, desain motif yang menggambarkan kekayaan alam dan budaya Indonesia. Selain itu beberapa UMKM binaan sudah menerapkan prinsip produksi fashion berkelanjutan.
“Melalui partisipasi ini, diharapkan UMKM binaan Pertamina bisa memperluas pasarnya di Indonesia, hingga kesempatan untuk berjaya di pasar global,” ujar Fadjar.